Minggu, 01 September 2019 17:06

UKM Seni Tari Unhas Wakili Indonesia ke Kompetisi Dunia di San Marino Italia

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Penampilan UKM Seni Tari Unhas pada perayaan satu dekade di Baruga Karaeng Pattingalloang, Jumat (30/8/2019).
Penampilan UKM Seni Tari Unhas pada perayaan satu dekade di Baruga Karaeng Pattingalloang, Jumat (30/8/2019).

UKM Seni Tari Unhas terus berkarya di usianya yang sudah satu dekade. Sejumlah prestasi membanggakan baik regional, nasional, maupun internasional telah ditorehkan.

RAKYATKU.COM - UKM Seni Tari Unhas terus berkarya di usianya yang sudah satu dekade. Sejumlah prestasi membanggakan baik regional, nasional, maupun internasional telah ditorehkan.

Pada awal November 2019, UKM Seni Tari Unhas akan menjadi wakil Indonesia dalam kompetisi tari The II International Dance and Vocal Contest.

Kompetisi bertema "All Colours of Art" itu akan digelar di San Marino, Italia. 

Mereka akan mengangkat tarian kreasi tradisional Toraja yang digarap oleh Matt Azmar sebagai penata tari dan Andi Musawir Kamil sebagai penata musik.

Sebelum ke Italia, UKM Seni Tari Unhas menunjukkan kemampuannya di Baruga Karaeng Pattingalloang rumah jabatan gubernur Sulsel, Jumat (30/8/2019).

Kegiatan itu dalam rangka peringatan satu dekade UKM Seni Tari Unhas. Acara dihadiri pembina, alumni, dan pelaku seni di Sulawesi Selatan. 

Sebagai organisasi kampus, UKM Seni Tari Unhas berperan besar dalam menumbuhkan minat mahasiswa untuk mencintai kesenian tradisional. 

Selain itu, organisasi ini berusaha meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam bermusik dan menari, tanpa meninggalkan akar sejarah dan ciri khas kesenian tradisional Sulawesi Selatan.

Organisasi yang dibentuk kembali di tahun 2009 ini, tidak hanya berkontribusi di ranah kampus saja, melainkan terus berkarya membanggakan Sulawesi Selatan dan Indonesia.

Tahun 2011 lalu, UKM Seni Tari Unhas meraih Honorable Mention Prizedi International Golden Karagoz Folkdance Competition di Turki. 

Tahun berikutnya, meraih tiga piala dalam Parade Tari Nusantara TMII mewakili Sulawesi Selatan.

Seolah tak puas memenangkan lomba tersebut, UKM ini kembali sukses mewakili Indonesia dalam the 4th World Championship Folklore Bulgaria di tahun 2014 dan meraih Golden Prize. 

Tahun berikutnya, UKM Seni Tari Unhas kembali menjadi juara pertama dalam lomba Internacional Festival de Foclore Spanyol tahun 2015. 

Pada momentum perayaan 10 tahun ini, penonton cukup puas menyaksikan lima tari kreasi tradisional yang pernah memenangkan kompetisi internasional.

Tarian tersebut ditampilkan kembali oleh penari asli yang sudah lulus dari Universitas Hasanuddin. Alumninya bahkan rela datang jauh-jauh dari Tiongkok, Australia, dan daerah lain untuk bisa menampilkan kembali tarian yang pernah membawa nama harum Indonesia di luar negeri. 

Matt Azmar Ali selaku koreografer, merasakan haru dan bangga bisa mencetak penari-penari andal. Dari nol hingga bisa berprestasi dalam berbagai kompetisi.

"Itu kepuasan tersendiri yang tidak bisa diungkapkan, dan yang lebih membanggakan lagi prestasi mereka di bidang akademik pun sangat membanggakan," tuturnya. 

Satu dekade UKM Seni Tari Unhas tidak hanya menjadi perayaan bagi anggota dan alumninya, melainkan menjadi bahan refleksi bahwa Sulawesi Selatan kaya akan tradisi yang patut untuk dikembangkan dan dilestarikan. 

Keberhasilan generasi muda Sulsel ini menjadi semangat baru bagi anak muda lain untuk bisa mengejar mimpi dan memberikan kontribusi yang positif melalui wadah organisasi di institusi pendidikan, khususnya di universitas. 

Karya-karya hebat dari Matt Azmar Ali juga memiliki spirit yang sama dengan pemikiran tokoh dunia seperti Albert Einstein. 

Penemu teori relativitas ini pernah berkata bahwa pendidikan bertujuan untuk menciptakan manusia yang mampu melakukan hal-hal baru, tidak hanya mengulangi apa yang dilakukan generasi sebelumnya. Menciptakan manusia kreatif yang memiliki daya cipta dan penemuan hal baru. 

Tentu saja konteks pendidikan di sini tidak semata-mata diinterpretasikan sebagai kelas dan guru saja, melainkan segala bentuk kegiatan yang memungkinkan adanya transfer ilmu pengetahuan di dalamnya.