RAKYATKU.COM, SUKABUMI - Utang Rp10 miliar di bank telah membebani Aulia Kesuma (35). Utang itu adalah pinjaman modal usaha. Namun, usahanya tak berjalan mulus. Dia malah harus membayar Rp200 juta per bulan.
Terdesak, Aulia Kesuma akhirnya merajuk ke suaminya, Pupung Sadili (54). "Bang...kita jual saja ini rumah. Bantu saya untuk menutupi utang," rajuk Aulia.
Namun, Pupung menolak dengan keras. "Tidak, masih ada hak Dana di sini," ujarnya.
"Bang..tolonglah," Aulia masih merayu.
Pupung pun bersuara dengan tekanan nada yang tinggi. "Kalau menjual rumah ini, kamu akan saya bunuh," tegasnya.
Aulia Kesuma pun mundur teratur. Namun ada bara tersulut di hatinya. Dia lalu merencanakan sebuah skenario pembunuhan yang sadis terhadap dua anggota keluarganya, Pupung Sadili (suaminya) dan Dana (23), putra tirinya.
"Istri ini inisial Aulia mempunyai utang. Kemudian dia ingin menjual rumahnya. Tapi suami ini (Edi) mempunyai anak jadinya tidak setuju dan dia mengatakan kalau menjual rumah ini 'kamu (AK) akan saya bunuh'," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
Niat Aulia direalisasikan pada Jumat, 23 Agustus malam. Itu dilakukan dengan bantuan 4 pembunuh bayaran, serta pria yang diakui sebagai putranya, Geovanni Kelvin.
Jasad kedua korban kemudian dibakar bersama mobil pada Minggu, 25 Agustus 2019 di daerah Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat.
