Selasa, 27 Agustus 2019 11:57

Buatan Prancis, Begini Kecanggihan KRI Rigel-933 yang Sempat Sandar di Makassar

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Rigel-933 meninggalkan dermaga Fasharkan Makassar, Selasa (27/8/2019).
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Rigel-933 meninggalkan dermaga Fasharkan Makassar, Selasa (27/8/2019).

Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Rigel-933 meninggalkan dermaga Fasharkan Makassar, Selasa (27/8/2019).

RAKYATKU.COM - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Rigel-933 meninggalkan dermaga Fasharkan Makassar, Selasa (27/8/2019).

Salah satu kapal canggih milik TNI AL ini dilepas sejumlah pejabat Pangkalan Utama TNI AL VI (Lantamal VI) di antaranya Asops Danlantamal VI Kolonel Laut (P) Ardhi Sunaryo ST MM dan para Kasatker Lantamal VI. 

KRI Rigel-933 sandar selama beberapa hari di dermaga Fasharkan Makassar dalam rangka bekal ulang logistik.

Kapal ini berlayar kembali untuk melaksanakan survei pemetaan hidrografi dan oseanografi di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II tahun 2019. 

Asops Danlantamal VI Kolonel Laut (P) Ardhi Sunaryo mengatakan, salah satu tugas pokok Lantamal VI adalah sebagai unsur pelayanan terhadap KRI yang sandar di Makassar.

Mulai dari kedatangan sampai dengan keberangkatan kembali setiap unsur KRI yang sandar di Makassar akan dibantu untuk memenuhi kebutuhan logistik guna melaksanakan tugas berlayar lagi.

KRI Rigel-933 adalah Kapal Bantu Hidro-Oseanografi (BHO) terbaru TNI Angkatan Laut Indonesia yang dibuat di galangan OCEA, Les Sables-d'Olonne, Prancis. 

Rigel diambil dari nama bintang yang paling terang dari Rasi Orion. 

Kapal ini juga dilengkapi dengan peralatan Autonomous Underwater Vehicle (AUV) yang berfungsi melaksanakan pencitraan bawah laut sampai dengan kedalaman 1000 meter dan mengirimkan kembali data secara periodik ke kapal utama dalam hal ini kapal BHO. 

Selain itu, kapal ini juga dilengkapi dengan ROV (Remotely Operated Vehicle), SSS (Side Scan Sonar), Laser Scanner untuk mendapatkan gambaran daratan, AWS (Automatic Weather Station), Echosounder Multibeam laut dalam dan Singlebeam, Peralatan CTD (Conductivity Temperatureand Depth), Gravity Corer, kelengkapan Laboratorium serta kemampuan survei perikanan.