RAKYATKU.COM - Sebuah gunung berapi yang menyebabkan letusan terbesar dalam 7.000 tahun terakhir telah ditemukan.
Ilopango, gunung berapi yang sejak itu tidak aktif di El Salvador ditemukan oleh para peneliti telah meledak yang ledakannya 100 kali lebih kuat daripada St Helens yang mematikan, dikutip dari Daily Star, Senin (26/8/2019).
Letusan monster itu menewaskan antara 40.000 hingga 80.000 orang, ahli geologi dan penulis utama Robert Dull memperkirakan dalam penelitian ini.
Tambahan 100.000 hingga 400.000 orang akan terkena dampaknya.
"Ini adalah letusan terbesar di Amerika Tengah yang pernah disaksikan manusia," tambah profesor Universitas Lutheran California itu.
"Pentingnya acara ini bahkan lebih besar, baik bagaimana Maya mengatasinya dan bagaimana hal itu berdampak pada apa yang terjadi selanjutnya."
Letusan itu kemungkinan telah memicu musim dingin vulkanik, menghilangkan matahari dari langit siang hari dan suhu dingin sampai tanaman mati.
Korban selamat dari ledakan awal akan menghadapi kelaparan dan kelaparan.
"Ini adalah letusan skenario-mimpi buruk," Janine Krippner, seorang ahli vulkanologi dari Program Vulkanisme Global Smithsonian Institution yang tidak terlibat dengan penelitian ini mengatakan kepada National Geographic.
"Bahkan dengan ilmu dan pemahaman yang kita miliki saat ini, ini akan menjadi peristiwa yang benar-benar menakutkan."
Tim Dull mengencani letusan maut itu dengan menemukan pohon-pohon yang terbunuh oleh gunung berapi yang terkubur dalam batu di sebuah tambang.
Dengan menggunakan metode yang disebut penanggalan karbon, para ahli geologi menemukan pohon-pohon itu kemungkinan telah mati antara 530 hingga 540 M.
"Yang satu tampak seperti pohon yang baru tumbang," kata Dull.
"Kondisi pelestarian di situs itu adalah beberapa yang paling luar biasa yang pernah saya lihat."
"Pada 1980, saya menyatakan kepada rekan-rekan saya, saya bertekad untuk mendapatkan tanggal yang baik tentang letusan ini sampai saya mati — dan akhirnya, kita memilikinya," kata rekan penulis studi Payson Sheets.
"Aku akhirnya sangat senang."