Rabu, 21 Agustus 2019 21:35

Keseringan Pakai Kasur Tanning, Perempuan Ini Kena Kanker Kulit

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Tanning bed yang ternyata memicu kanker kulit jika digunakan sebelum usia 35 tahun.
Tanning bed yang ternyata memicu kanker kulit jika digunakan sebelum usia 35 tahun.

Banyak perempuan yang menggunakan tanning bed atau kasur tanning. Tujuannya untuk menggelapkan warna kulit.

RAKYATKU.COM - Banyak perempuan yang menggunakan tanning bed atau kasur tanning. Tujuannya untuk menggelapkan warna kulit.

Seorang perempuan asal Inggris, Erica Brook (43) menggunakannya sejak remaja. Belakangan, dia menemukan masalah pada dahinya.

Setelah memeriksakan diri ke dokter, diketahui bahwa itu kanker kulit. Tumornya berhasil diangkat, tetapi meninggalkan bekas luka petir seperti tokoh fiksi Harry Potter.

Erica mengaku ia sempat menghentikan kebiasaannya menggunakan tanning bed saat menginjak usia 30 tahun dan menggantinya dengan pergi ke salon untuk tanning dua kali sepekan.

Dikutip dari Fox News, tumor kanker ini ia temukan pada tahun 2017 lalu saat pergi ke gym bersama temannya. Awalnya ia hanya mengira bengkak biasa yang nyeri saat disentuh dan mengabaikannya. Namun ternyata bengkak ini semakin membesar.

Ia memeriksakan ke dokter yang mengatakan bengkak tersebut bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Namun Erica semakin tak nyaman dan memutuskan ke dokter kulit pada Oktober 2018.

Di awal tahun 2019 ini hasil biopsi menunjukkan bahwa Erica mengidap basal cell carcinoma, salah satu jenis kanker kulit. Diagnosis ini mengagetkannya, namun sangat melegakan saat mengetahui kanker ini belum menyebar ke manapun.

Sel kulit menjadi rusak saat terpapar sinar ultraviolet (UV), yang dipancarkan baik matahari maupun kasur tanning. Faktanya menurut Skin Cancer Foundation, mereka yang menggunakan kasur tanning sebelum usia 35 tahun meningkatkan risiko terkena kanker kulit melanoma sebanyak 75 persen.

Usai operasi pengangkatan, Erica cukup terpukul melihat bekas luka yang kini ada di dahinya. Ia juga sempat merasa terpuruk, ia harus merasakan nyeri dan sakit di seluruh kepalanya karena adanya kerusakan saraf dan proses pemulihan.

"Melihat kerusakan akibat kanker kulit padaku dan tahu bahwa itu disebabkan penggunaan jangka panjang kasur tanning dan berjemur sangat membuat aku parah hati. Kini yang tersisa adalah peringatan permanen soal penggunaan kasur tanning dan lupa memakai tabir surya," ujarnya.