Rabu, 21 Agustus 2019 15:17

TNI AL Grebek KM Mina Sejati, Kapal Sudah Kosong dan Miring

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Salah seorang ABK KM Mina Sejati tiba di Dermaga Yos Sudarso, Dobo, setelah dievakuasi oleh KRI Teluk Lada-521.
Salah seorang ABK KM Mina Sejati tiba di Dermaga Yos Sudarso, Dobo, setelah dievakuasi oleh KRI Teluk Lada-521.

Berbekal titik koordinat yang dikirimkan Along (nakhoda KM Gemilang Samudra), Rinto kemudian menyampaikan kabar pembajakan kapalnya ke Basarnas, yang lalu berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI AL.

RAKYATKU.COM, TUAL - Berbekal titik koordinat yang dikirimkan Along (nakhoda KM Gemilang Samudra), Rinto kemudian menyampaikan kabar pembajakan kapalnya ke Basarnas, yang lalu berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI AL.

Ketiga institusi itu lalu melakukan rencana penyergapan. Kebetulan saat itu, KRI Teluk Lada-521 milik TNI AL sementara berada di sekitar lokasi untuk persiapan HUT ke-74 RI.

Kapten KRI Teluk Lada-521, Letkol Laut (P) Gunawan Hutahuruk mengatakan, kapalnya merapat ke lokasi KM Mina Sejati pada Minggu, 18 Agustus 2019. Sekitar pukul 18.00 WIT, dia menurunkan tim negosiator menggunakan sekoci. Dilengkapi dengan pengeras suara, personel TNI AL mengimbau mereka yang ada di atas kapal untuk menyerahkan diri dan membebaskan sandera.

Namun, imbauan itu tak direspons. Pada Senin pagi, 19 Agustus 2019, sekitar pukul 06.00 WIT, tim pengintai turun. Namun mereka tak melihat ada aktivitas di atas kapal. Pada pukul 08.00 WIT, diturunkanlah tim tindak untuk menggeledah kapal.

Penggeledahan dilakukan pada pukul 09.00 WIT hingga pukul 13.00 WIT, namun kapal kosong. Para penyandera, sandera dan korban tewas tak ditemukan. Kapal juga sudah miring dan dimasuki air.

Komandan Lanal Aru, Letkol Laut (P) Suharto Silaban mengatakan, dari 11 ABK yang selamat dengan cara meloncat ke laut, termasuk nakhoda, 8 telah dievakuasi oleh KRI Teluk Lada-521 ke Dermaga Yos Sudarso Dobo, Rabu, 20 Agustus 2019, sekitar pukul 17.30 WIT.

Mereka yang dievakuasi ke Dermaga Yos Sudarso Dobo, adalah, Angger Bahari, Sopari, Rachmat Age, M Ridwan, Wawan Siswanto, Kermudi, Slamet, serta si nakhoda, Wisen Harmoko alias Awi.

Tiga ABK lainnya, Hendra, Mahendar, dan Kiswanto, masih berada di atas KM Gemilang Samudera, bersama dua jasad rekan ABK mereka.

Sebelumnya, pada Jumat, 16 Agustus 2019 dini hari, terjadi perkelahian yang berujung penyanderaan KM Mina Sejati. 

Subuh itu, di posisi kapal sekitar 100 mil laut dari Kota Dobo, Maluku. Usai menangkap ikan dan cumi, seharusnya para ABK istirahat dan tidur. Namun, pada pukul 10.00 WIT, Ko Awi mendengar suara ribut di ruang ABK. 

Dia kemudian melongok. Astaga...! Ko Awi kaget. Ada seorang ABK digorok lehernya oleh ABK lainnya.

Melihat itu, Ko Awi dan 8 ABK lainnya, lalu melarikan diri dengan melompat ke laut.

Dia belum tahu permasalahan apa yang terjadi di kalangan ABK-nya tersebut.

Disebutkan, pelaku adalah bapak, anak dan paman. Mereka adalah, Nurul (masinis), Ferri dan Qersim.

Rinto di pengelola kapal juga bingung dengan permasalahan di kalangan ABK kapal yang dikelolanya.

Rinto mengaku selama ini antara sesama ABK tidak ada masalah apa pun dan mereka biasa bercanda.