RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Zulkifli begitu berduka. Dia terus mendampingi pamannya, Abdul Rahman Tahir (51) yang terus merintih akibat lukanya di RS Tajuddin Khalid Paccerakkang, Daya.
Zulkifli menceritakan detik-detik dia membimbing pamannya tersebut mengembuskan napas terakhirnya.
"Dear sahaba, sungguh kematian itu adalah pelajaran hidup luar biasa. Dunia ini fana dengan segala permainannya. Apa kebanggaan kau banggakan jabatan? Harta? Kekuatan fisik? Atau kesombongan diri.
"Sahabaku, dua hari ini kulalui pelajaran hidup berharga. Antar hidup kematian perbedaannya setipis helai rambut. Rintihan kesakitan dan sesaknya napas di ujung hidup beliau, tak bisa kulupa.
"Kuhanya bisa membimbingnya untuk fokus pada Allah, suara keluhan sakit masih membuatnya bisa istigfar dan mengucapkan dua kalimat syahadat. Kadang kudengar lirih bacaan alfatiha.
"Sahaba, mohon doa alfatihanya buat paman kami di Jumat berkah ini," postingan Zulkifli di status Facebooknya.
Peristiwa yang membuat nyawa pamannya melayang terjadi Rabu 14 Agustus 2019 lalu. Sekira pukul 00.15 Wita, di Perumnas Sudiang Blok L, Kota Makassar. Saat itu, tiga orang sedang pesta minuman keras (miras).
Ketiganya yakni Abdul Rahman Tahir (51), Hendra (45) dan Dg Baha.
Pesta miras itu dilakukan di rumah Dg Baha. Mereka minum terlalu banyak. Hendra sudah dalam keadaan kehilangan kendali.
Entah apa yang terjadi, Hendra tersinggung kemudian mengajak Abdul Rahman keluar rumah untuk berkelahi. Merasa dirinya tidak kalah kalau bertarung, Rahman pun mengiyakan permintaan itu.
Namun sebelum keluar, Hendra berjalan ke dapur untuk mengambil pisau. Itu tanpa sepengetahuan Rahman.
Begitu keluar rumah, Hendra langsung menikam Rahman tepat di bagian perut sebelah kiri, hingga usus keluar. Hendra kemudian kabur.
Warga kaget saat menemukan Rahman tergeletak bersimbah darah. Ia langsung dibawa ke RSUD Tajudddin Khalid untuk diberikan pertolongan medis, sekira pukul 01.45 Wita.
Pagi harinya, Rahman terpaksa dioperasi dan baru selesai sekira pukul 13.00 Wita. Namun beberapa jam kemudian, tepat pukul 20.20 Wita, korban dinyatakan meninggal dunia.
Kapolsek Biringkanaya, Kompol Ashari mengatakan, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap pelaku.
"Satu orang pelaku, tetangganya sendiri, pelaku saat ini melarikan diri, dan kita sementara kejar pelaku belum ditangkap," kata Ashari.
Zulkifli berharap, aparat kepolisian secepatnya bisa membekuk pelaku utama yang menghilangkan nyawa pamannya.