Jumat, 16 Agustus 2019 19:28

Jokowi Sindir Kunker Pejabat, Anies: Pemimpin Harus Bisa Bahasa Internasional

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Anies Baswedan. Ist
Anies Baswedan. Ist

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyinggung soal kemampuan berbahasa internasional atau Inggris penting untuk pemimpin yang berangkat ke luar negeri. 

RAKYATKU.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyinggung soal kemampuan berbahasa internasional atau Inggris penting untuk pemimpin yang berangkat ke luar negeri. 

Hal itu diungkapkan Anies menanggapi sindiran Presiden Joko Widodo soal kebiasaan eksekutif melakukan studi banding ke luar negeri.

"Jadi kalau mau berangkat pakai bahasa internasional, jadi ke sana bukan menonton, bukan mendengarkan, tapi menceritakan Indonesia," kata Anies, Selasa (16/8/2019). 

Meski begitu, Anies tidak menyebut personal tokoh atau pemimpin yang tak bisa berbahasa Inggris. Dia hanya menjelaskan manfaat saat pemimpin bisa menguasai bahasa Inggris. 

"Kalau tidak bisa bahasa internasional di sana cuma lihat-lihat jadi, penting bagi pemimpin bisa bahasa internasional," ucap Anies. 

Selain itu, Anies menerangkan kunjungannya ke luar negeri bukanlah studi banding. Dia merasa membawa manfaat saat pergi ke luar negeri. 

"Begini, jadi beliau tadi menegaskan soal studi banding dan saya selalu bilang studi banding bisa dilakukan lewat online. Pertemuan yang saya hadiri U-20 merupakan bagian dari G-20, jadi baik-baik saja," ucap Anies. 

"Saya sampaikan jadi kalau kita ke dunia internasional, jangan hanya studi banding, tapi bawa mereka ke sini. Kita datang ke sana kita bawa Formula E datang ke sini," imbuh Anies.

Sebelumnya, dalam pidatonya di forum sidang bersama dengan DPD-DPR, Presiden Jokowi menyinggung soal kebiasaan eksekutif melakukan studi banding ke luar negeri. 

"Ukuran kinerja para pembuat peraturan perundang-undangan harus diubah. Bukan diukur dari seberapa banyak UU, PP, permen, ataupun perda yang dibuat. Tetapi sejauh mana kepentingan rakyat, kepentingan negara dan bangsa bisa dilindungi," ungkap Jokowi.

Jokowi kemudian secara khusus mengingatkan jajaran eksekutif agar lebih efisien dalam bekerja.

"Untuk apa studi banding jauh-jauh sampai ke luar negeri padahal informasi yang kita butuhkan bisa diperoleh dari smartphone kita," pungkasnya.