Selasa, 13 Agustus 2019 09:14

Begini Kronologi Gugurnya Polisi Asal Barru Setelah Disandera 6 Jam oleh OPM

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Almarhum Briptu Heidar semasa hidup.
Almarhum Briptu Heidar semasa hidup.

Senin, 12 Agustus 2019. Siang itu, sekitar pukul 11.30 WIT. Briptu Heidar tengah dibonceng Bripka Wakum Alfonso dengan sepeda motor. Mereka memasuki Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua,  dalam rangk

RAKYATKU.COM, PAPUA - Senin, 12 Agustus 2019. Siang itu, sekitar pukul 11.30 WIT. Briptu Hedar tengah dibonceng Bripka Wakum Alfonso dengan sepeda motor. Mereka memasuki Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua,  dalam rangka penyelidikan sebuah kasus.

Saat sepeda motor tengah melaju, seorang warga Kampung Usir memanggil. Briptu Hedar dan Bripka Alfonso berhenti.

Briptu Hedar lalu mendatangi orang yang memanggilnya. Dia mengenal warga tersebut. Sementara Bripka Wakum, tetap di atas motornya.

Tiba-tiba, sekelompok warga membawa Briptu Hedar. Sedangkan Bripka Wakum yang melihat insiden tersebut, langsung melarikan diri dan melaporkan insiden yang dialaminya ke Polsek Ilaga. 

Ternyata, kelompok warga tersebut adalah bagian dari kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka pimpinan Egianus Kogeya.

Selama enam jam dalam penyanderaan, Briptu Hedar ditemukan sudah menjadi mayat sekitar pukul 17.30 WIT. Jasadnya ditemukan tak jauh dari lokasi penyanderaan.

Demikian diungkap Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal, di Jayapura.

Jenazah kini sudah berada di Puskemas Ilaga dan tim medis tengah membersihkannya untuk dapat segera diterbangkan ke kampung halamannya, di Barru, Sulawesi Selatan.

Sebelumnya, pihak kepolisian sudah melakukan upaya persuasif, dengan cara negosiasi. 

Selain TNI-Polri di lokasi juga hadir Bupati Kabupaten Puncak Willem Wandik, Kapolres Puncak Jaya, serta para tokoh masyarakat. Namun sayangnya negosiasi menemui jalan buntu.