RAKYATKU.COM, DENPASAR - Di mata rekan kerjanya, Ni Putu Yuniawati adalah sales mobil yang andal. Dia begitu mengetahui secara detil spesifikasi mobil yang ditawarkan ke pelanggannya. Wajar jika kemudian, kantornya merasa sangat kehilangan.
Senin, 5 Agustus 2019 menjadi hari nahas bagi Ni Putu Yuniawati. Sales Promotion Girl (SPG) cantik itu ditemukan tewas di Penginapan Teduh Ayu II Kamar no 8 Jl Kebo Iwa Utara, Denpasar, Bali.
Salah seorang rekan kerja yang enggan disebutkan namanya mengatakan, sebelum kejadian, sore itu korban sempat muncul di kantor untuk absen finger print. Saksi melihat dia diantar sebuah mobil putih. Namun dia tak hapal nomor pelatnya.
Usai absen, Ni Putu Yuniawati kemudian keluar dan kembali masuk ke mobil putih. Ternyata sore itu, mereka ke Penginapan Teduh Ayu dengan mobil Toyota Avanza. Korban bersama Bagus Putu Wijaya (33), pria yang kelak menghabisi nyawanya.
Bagus Putu Wijaya dan Ni Putu Yuniawati baru sebulan pacaran. Sore itu mereka memutuskan untuk melepas kerinduan di Penginapan Teduh Ayu. Mereka booking kamar untuk dua jam dengan tarif Rp60 ribu.
Front office penginapan kemudian menyerahkan kunci kamar nomor 8. Setelah itu, keduanya bergegas masuk dan mengunci kamar dari dalam.
Tak ingin berlama-lama, keduanya lalu memacu birahi. Namun waktunya tak lama. Bagus Putu Wijaya selesai duluan. Ni Putu Yuniawati kemudian menggeleng-gelengkan kepala, seakan mencibir kemampuan Bagus di atas ranjang.
Hal itu membuat Bagus terhina. Dia lalu memiting leher Ni Putu Yuniawati. Masih bernapas, Bagus lalu membekap korban dengan handuk.
Usai itu, dia melarikan diri dengan mobil putih. Waktu booking dua jam selesai sudah. Namun, karyawan penginapan belum melihat si perempuan keluar. Dia lalu mengecek kamar. Alangkah kagetnya begitu melihat korban tewas dengan tertelungkup.
Dia lalu menghubungi ke polisi. Petugas melakukan olah tempat kejadian perkara dan ditemukan adanya kondom bekas pakai.
Pelaku sendiri sempat menggadaikan mobil tersebut dan uangnya digunakan untuk pelarian di ke Manado, Sulawesi Utara.
“Uang hasil menggadai mobil yang digunakan pelaku untuk melarikan diri datang ke Manado,” ujar Wakil Tim Resmob Polda Sulut, AKP Sugeng Wahyudi Santoso seperti dilansir dari Tribunnews.
Malam itu, setelah membunuh korban, pelaku masih bersembunyi di sekitar Bandara Ngurah Rai.
Dia baru melarikan keesokan paginya dengan pesawat menuju Manado.
“Pesawatnya sempat transit di Surabaya baru ke Manado,” katanya.
Berdasarkan keterangan pelaku Bagus Putu Wijaya (33), korban Ni putu Yuniawati adalah wanita yang baru dipacarinya selama sebulan.
"Saya baru sebulan pacaran sama dia dan kemudian bertemu di penginapan Teduh Ayu, Jalan Kebo Iwa Utara, Denpasar, Bali," kata pelaku saat diambil keterangan oleh Wakil Tim Resmob.
"Kami kemudian bertengkar di dalam kamar dan korban menampar saya. Saya marah dan membekap serta menyumpal mulut korban hingga meninggal dunia,” jelas Sugeng.
Kepolisian menangkap Bagus Putu Wijaya (33) tersangka pembunuhan Ni Putu Yuniawati di Ratahan, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Jumat (9/8/2019).
Bagus Putu Wijaya merupakan tersangka pembunuhan Ni Putu Yuniawati di Bali.
Ia sempat buron selama tiga hari dan melarikan diri ke Manado, Sulawesi Utara.
Bagus melarikan diri ke Manado dan bersembunyi di kediaman istrinya di Kelurahan Teling, Kota Manado.
Tim Resmob Polda Sulut, Tim Macan Polresta Manado, Tim Resmob Polda Bali, dan Tim Resmob Polresta Denpasar, mendapat informasi keberadaan Bagus di Kelurahan Teling.
Saat petugas menggerebek rumah istrinya, Bagus tak berada di lokasi.
Petugas terus berupaya mencari keberadaan pelaku dan mendapat informasi bahwa pelaku sedang berada di Ratahan, rumah saudara istrinya.
Waka Tim Resmob Polda Sulut AKP Sugeng Wahyudi Santoso mengatakan, pihaknya mendapat informasi keberadaan pelaku di Manado dari Polda Bali.