RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Euforia pasca-menjuarai Piala Indonesia 2018/2019 nampaknya masih menyelimuti skuat PSM Makassar. Wajar saja, sebab trofi tersebut merupakan pelepas dahaga pasca 19 tahun PSM puasa gelar.
Hal itupun berimbas pada penampilan Juku Eja saat meladeni tuan rumah Borneo FC pada laga pekan ke-13 Shopee Liga 1 di Stadion Segiri, Samarinda, Sabtu (10/8/2019) sore. PSM harus takluk dengan skor 0-2 lewat gol yang diborong Terens Puhiri.
Pelatih PSM, Darije Kalezic mengakui hal tersebut. Meski sebenarnya, dirinya mengaku hal tersebut seharusnya tidak terjadi.
"Saya sebenarnya tetap berharap para pemain saya dapat fokus kembali untuk laga ini. Dan hari ini adalah salah satu contoh bahwa tidak ada satu orang pun main yang fokus. Tapi ini tidak ada hubungannya dengan kelelahan. Kita sudah main dengan ritme padat seperti ini hampir enam bulan penuh," ungkap Darije dalam sesi jumpa pers usai laga.
Meskipun demikian, Darije maklum dengan kondisi tersebut. Arsitek asal Bosnia Herzegovina itu lantas menceritakan bagaimana euforia juara yang menyelimuti anak asuhnya.
"Di Makassar mereka menunggu trofi selama 19 tahun. Dan kita bawa kembali trofi itu ke Pulau Sulawesi. Tidak ada seorang pun dari kalian yang bisa membayangkan besarnya kemeriahan itu setelah kita menjuarai Piala Indonesia. Orang-orang tumpah dijalanan, tidak ada yang bekerja pada saat itu, semuanya teriak termasuk pemain-pemain saya dengan penuh kebahagiaan. Semua tenaga dan semua emosi itu seperti kosong karena kemeriahan ini," bebernya.
Sementara itu, bek PSM, Munhar menyebut jika secara umum PSM bermain dengan baik. Hanya saja, katanya, ada beberapa momen dimana fokus para pemain hilang. Hal tersebut yang kemudian dimanfaatkan oleh Pesut Etam untuk mencetak gol.
"Sebenarnya kita bermain cukup bagus dan menguasai. Kita hanya sedikit kehilangan konsentrasi dalam penjagaan, saat counter attack kita kurang sigap. Sebenarnya kita bermain cukup bagus, cuma saya minta maaf kepada suporter PSM belum bisa memberikan hasil yang maksimal," pungkas Munhar.
