RAKYATKU.COM, DENPASAR - Bagus Putu Wijaya (33) hanya tertunduk saat menjawab pertanyaan polisi. Seputar pembunuhan yang telah dia lakukan terhadap selingkuhannya, Ni Putu Yuniawati, seorang SPG mobil di Denpasar, Bali, pada Senin malam, 5 Agustus 2019.
Tersangka mengaku memacari korban baru sebulan. Hari itu, Senin malam, 5 Agustus 2019, keduanya sepakat bertemu di penginapan Teduh Ayu.
Di front office korban memesan kamar. Oleh petugas penginapan, keduanya diberi kunci kamar nomor 8.
Di dalam kamar, keduanya bercumbu. Berhubungan badan layaknya suami istri. Padahal, Bagus sudah punya istri dan anak. Usai berhubungan badan, keduanya cekcok.
"Kami kemudian bertengkar di dalam kamar dan korban menampar saya. Saya marah dan membekap serta menyumpal mulut korban hingga meninggal dunia,” jelasnya sebagaimana dilansir dari Tribunnews.
Waka Tim Resmob Polda Sulut AKP Sugeng Wahyudi Santoso mengatakan, pihaknya berkolaborasi dengan Polda Bali melakukan pengejaran terhadap tersangka pembunuhan di wilayah hukum Polda Bali.
"Kita melakukan pengejaran, dan berhasil mengamankan tersangka di Jalan trans Ratahan," kata Santoso.
Dikatakannya, saat ini pelaku dalam pemeriksaan dan nantinya akan dikirim di Polresta Denpasar Bali.
"Pelaku terjerat pasal 340 jo 338 KUHP, dan akan dikirim ke Polresta Denpasar Bali," kata Santoso.
AKP Sugeng Wahyudi Santoso mengungkapkan, tersangka ternyata mengincar mobil Toyota Avanza yang digunakan korban. Setelah membunuh korban, mobil dibawa tersangka dan digadaikan.
“Uang hasil menggadai mobil yang digunakan pelaku untuk melarikan diri datang ke Manado,” ujarnya
Katanya, tersangka masih bersembunyi di sekitar Bandara Ngurah Rai pada malam kejadian.
Dia baru melarikan keesokan paginya dengan pesawat menuju Manado.
“Pesawatnya sempat transit di Surabaya baru ke Manado,” katanya.
Bagus melarikan diri datang ke Manado dan bersembunyi di kediaman istrinya di Kelurahan Teling, Kota Manado.
Tim Resmob Polda Sulut, Tim Macan Polresta Manado, Tim Resmob Polda Bali, dan Tim Resmob Polresta Denpasar, mendapat informasi keberadaan Bagus di Kelurahan Teling, saat petugas menggerebek di rumah istrinya, Bagus tak berada di situ.
Petugas terus berupaya mencari keberadaan tersangka dan mendapat informasi bahwa Bagus sedang berada di Ratahan, rumah saudara istrinya.
Waka Tim Resmob Polda Sulut AKP Sugeng Wahyudi Santoso mengatakan, pihaknya mendapat informasi keberadaan tersangka di Manado dari Polda Bali.
"Nah saat dapat informasi tersebut, kami tim gabungan bergegas terus mencari keberadaan pelaku," katanya.
Pihak kepolisian menuju ke Ratahan, kurang lebih 2 jam melakukan pencarian, pihaknya mendapati pelaku sedang berjalan kaki di jalan trans Ratahan.
"Kita tangkap pelaku sedang berjalan kaki di jalan raya, pelaku tak berkutik saat dilakukan penangkapan," kata Sugeng.
Sugeng bilang, tersangka dikirim ke Polda Bali pada, Sabtu (10/8/2019), sekitar pukul 07.00 Wita.
Sebelumnya, Ni Putu Yuniawati datang ke penginapan Teduh Ayu bersama Bagus pada Senin, 5 Agustus 2019, sekitar pukul 18.00 Wita.
Mereka mengendarai mobil Avanza warna putih.
Setelah bertanya kepada petugas hotel Kadek Yuliani (37), seorang di antara mereka bayar sewa kamar untuk beberapa jam.
Setelah terima kunci mereka menuju kamar nomor 8.
Sekitar pukul 19.30 Wita, Bagus keluar dari kamar menuju mobil lalu meninggalkan penginapan menuju arah utara.
Petugas penginapan mengaku tidak meminta identitas satu di antara penyewa kamar lantaran hanya gunakan kamar dua jam dengan sewa Rp60 ribu.
Lantaran waktu sewa sudah berakhir namun Yuniawati belum keluar kamar, petugas hotel akhirnya mengetuk pintu kamar penginapan sekitar pukul 21.30 Wita.
Saat dipanggil korban tidak menyahut. Petugas mengecek dan melihat korban dalam keadaan tidur dengan posisi tengkurap.
Petugas hotel coba membangunkan korban dan membalikkan badan perempuan tersebut.
Petugas kaget melihat mulut korban dibekap dengan handuk dan terdapat bercak darah yang keluar dari mulutnya.
Ternyata Ni Putu Yuniawati sudah tidak bernyawa. Petugas hotel pun melaporkan ke pihak kepolisian.
Kasubag Humas Polresta Denpasar Iptu Haji Andi Muhamad Nurul Yaqin belum menyebut penyebab kematian Yuniawati.
"Masih dilakukan penyelidikan oleh tim gabungan untuk menjawab, apakah itu memang pembunuhan atau meninggal karena sakit," tambahnya.