RAKYATKU.COM, TIONGKOK - Siang itu, di sebuah rumah di Provinsi Shandong, Tiongkok. Guo Mou, seorang gadis 7 tahun, tengah menikmati makan siangnya, bersama ayah, dan ibu tirinya.
Dilansir dari China Press, Guo Mou, tampak sangat lamban menyelesaikan makannya. Itu membuat ibu tirinya, naik pitam.
Dia pun mengancam Guo. "Jika kamu makan terlalu lambat, aku akan memukulmu," ancamnya.
Ibu tiri kemudian membawa gadis itu ke kamar tidur dan menutup pintu. Dia lalu memukuli Guo dengan batang besi.
"Ampun mama...ampun...sakit," teriak Guo.
Sang ayah hanya mendengar dari luar. Dia takut mencampuri. "Papa...tolong Guo. Sakit papa," teriak Guo lagi.
Ayah hanya bisa mendengar teriakan menyayat dari Guo, tanpa berani mengambil tindakan. Pasalnya, sebelumnya dia juga pernah dianiaya oleh sang istri.
Ketika sang ayah tak tahan lagi mendengar jeritan Guo, dia membuka pintu. Dia menemukan putrinya terluka parah. Sang ayah lalu bertengkar dengan istrinya, sebelum meninggalkan rumah untuk menenangkan diri dengan merokok.
Sekembalinya ke rumah, istrinya masih menolak permintaan suaminya untuk mengirim Guo ke rumah sakit, sampai dia ditemukan dalam kondisi kritis.
Sang ayah lalu melarikan Guo ke rumah sakit, tetapi sudah terlambat untuk menyelamatkannya. Guo, gadis malang itu dinyatakan meninggal hanya sepuluh menit setelah tiba di rumah sakit.
Dilaporkan bahwa orang tua korban bercerai ketika Guo baru berusia 2 bulan. Namun, ayahnya merasa bahwa sejak anak itu bertambah besar, dia akan membutuhkan seorang ibu untuk menemaninya sehingga dia menikah lagi dengan istri lain.
Kematian Guo mengejutkan, karena riwayat istrinya sebagai pelaku kekerasan fisik. Ayah Guo mengatakan, bahwa istrinya sering memukuli putrinya karena alasan kecil, tetapi tidak pernah separah ini.
Ibu tiri yang kejam itu telah ditahan oleh polisi, sementara rincian kasusnya sedang diselidiki lebih lanjut.
Istirahatlah dengan tenang, Guo.