RAKYATKU.COM, AUSTRIA - Mengenakan jaket hitam bertudung, Silvia M mencondongkan tubuhnya ke arah mik. Itu untuk menjawab pertanyaan para hakim, terkait kasus kematian suaminya, Heinz P yang menyeretnya ke kursi terdakwa.
Dilansir dari Daily Mirror, Silvia membeber kronologi peristiwa yang mengakibatkan hilangnya nyawa sang suami.
Suami Silvia, memiliki libido tinggi. Meski usianya 73 tahun, namun dia masih perkasa di atas tempat tidur. Silvia sampai kewalahan melayaninya.
Malam itu, Jumat, 7 Desember 2018, Silvia kemudian menuangkan obat tidur ke minuman suaminya. Harapan Silvia, sang suami cepat tidur, sehingga tidak menguras energinya.
"Pap, minum dulu ini. Supaya staminanya kuat," ujar Silvia menawarkan air putih yang sudah dia larutkan pil tidur.
Sang suami tentu saja gembira. Dia berpikir, malam ini dia akan berjuang dengan sangat keras. Tanpa sisa, dia habiskan air putih itu.
Tak berapa lama, sang suami rebah di tempat tidur. Silvia mendengar dengkurannya yang sangat keras. Dengan senyum kemenangan, Silvia pun rebah. Dia berpikir, dirinya akan tertidur dengan tenang malam ini.
Pagi harinya, Silvia membangunkan suaminya. Sang suami tak bergeming. Tubuhnya kaku. Silvia kaget. Dia memeriksa nadi sang suami. Tak ada denyut. Silvia panik.
Ia menyeret tubuh Heinz P. ke garasi dan menyembunyikan mayat itu di tempat sampah, setelah membungkusnya dengan plastik. Tiga minggu jasad itu berada di tong sampah, akhirnya pembunuhan terkuak saat warga mencium aroma tak sedap.
Saat polisi mengidentfikasi mayat itu sebagai Heinz, kecurigaan pun mengarah ke Silvia, yang tak pernah melaporkan kehilangan korban.
Dia dijatuhi hukuman penjara selama tujuh tahun oleh pengadilan di kota Salzburg Austria, atas tuduhan yang mengakibatkan kematian.
Silvia, yang berasal dari Berlin, ternyata memiliki catatan kriminal yang panjang di Jerman.
Dia dicari oleh polisi Jerman sehubungan dengan berbagai kasus penipuan, ia memutuskan untuk tidak memberitahu polisi, karena takut ditangkap dan diekstradisi ke Jerman.