Senin, 05 Agustus 2019 16:15

Petambak Garam Jeneponto Menjerit, Harga Turun dari Rp200 Ribu Jadi Rp30 Ribu

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Petambak garam di Jeneponto mengeluhkan harga yang anjlok di musim panen.
Petambak garam di Jeneponto mengeluhkan harga yang anjlok di musim panen.

Petani garam di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, menjerit karena anjloknya harga garam di pasaran. 

RAKYATKU.COM,JENEPONTO - Petani garam di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, menjerit karena anjloknya harga garam di pasaran. 

"Harga garam saat sini menurun drastis. Sejak Januari hingga bulan Agustus 2019," ungkap Muhammad Yahya (50), Senin (5/8/2019).

Yahya adalah salah seorang petambak garam di Kampung Pa'celanga, Kelurahan Pallengu, Kecamatan Bangkala, Jeneponto.

Kata dia, pada musim panen, garam di kampungnya bisa didapatkan dengan harga Rp30 ribu hingga Rp35 ribu per karung.

"Setengah mati kita pak. Kalau banyak garam, harga turun. Dan bisa saja bulan depan semakin turun lagi karena semakin banyak garam," sebutnya.

Petambak garam lainnya, Mariama Dg Caya mengatakan harga garam tahun ini jauh menurun jika dibandingkan 2018 lalu. Tahun lalu, harganya mencapai Rp150 ribu hingga Rp200 ribu per karung atau per sak.

"Saya tidak tahu kenapa bisa begitu. Kasihan kami sebagai pedagang kecil," katanya.

Mereka juga berharap agar pemerintah dapat membantu untuk mengangkat pendapatan para petani garam di daerah ini. Kata dia, garam ada yang laku terjual, tapi dengan harga rendah.

"Saya minta kepada pemerintah daerah supaya bisa menaikkan harganya. Ada juga yang sudah laku, ada yang belum. Cuma harganya yang rendah. Setengah mati kalau begini," katanya.