Senin, 05 Agustus 2019 00:02

PA 212 Sebut Sudah Putus Komunikasi dengan Prabowo

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Prabowo Subianto. Ist
Prabowo Subianto. Ist

Persaudaraan Alumni 212 menyebut sudah putus komunikasi dengan mantan calon presiden Prabowo Subianto.

RAKYATKU.COM - Persaudaraan Alumni 212 menyebut sudah putus komunikasi dengan mantan calon presiden Prabowo Subianto.

Hal tersebut diungkapkan juru bicara Persaudaraan Alumni 212, Novel Bamukmin. "Sudah tidak ada komunikasi, khususnya dengan PA 212," katanya.

Novel tak menampik kekecewaannya akan hal tersebut. Musababnya, PA 212 turut berkeringat mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019. 

Untuk itu, Novel menyebut, PA 212 tak akan mengundang Gerindra dan tokoh-tokoh politik di kubu Prabowo dalam acara Ijtima Ulama IV yang digelar Senin (4/8/2019) siang.

"Makanya semua tokoh politik tak satu pun kami undang," bebernya dilansir Tempo.

Novel menyebut, lewat Ijtima Ulama IV, PA 212 ingin kembali ke khittah yang tidak menyangkutpautkan dengan politik praktis. Perjuangan tanpa partai dan politik.

Jauh sebelum itu, menurut Novel, sudah terjadi kebuntuan komunikasi dengan Prabowo. Pertemuan terakhir dengan Prabowo terjadi pada Selasa siang, 21 Mei 2019, setelah KPU mengumumkan Jokowi-Ma'ruf sebagai pemenang pemilu.

Saat itu, Prabowo dan Sandi menyampaikan rencana menggugat keputusan KPU ke Mahkamah Konstitusi. MK kemudian memutuskan menolak seluruh gugatan Prabowo-Sandi pada 27 Juni 2019. 

Prabowo menyatakan menghormati hasil putusan MK. Pada 30 Juni 2019, KPU menetapkan Jokowi-Ma'ruf sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2019-2024.

Dua pekan setelah penetapan itu, Prabowo bertemu dengan Jokowi di stasiun MRT Lebak Bulus. Pada Sabtu, 13 Juli 2019, Prabowo mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali Jokowi sebagai presiden dan menyatakan siap membantu pemerintah jika diperlukan.

Novel Bamukmin mengaku tak diberi tahu soal pertemuan tersebut. Setelah itu, keduanya menerima banyak pertanyaan dari kolega mereka. "Banyak yang mengucapkan, 'Selamat tinggal, Jenderal'," ujar Novel

Novel mengatakan pertemuan itu menjadi penanda koalisi mereka dengan Prabowo berakhir. Untuk itu, para ulama dan kelompok muslim pendukung Prabowo segera menggelar ijtimak keempat untuk mengambil sikap.