RAKYATKU.COM, KALTENG - Jumat, 2 Agustus 2019. Pukul 19.00 WIB. Istri Ruslan Effendi mendatangi Polsek Kahayan Hulu Utara. Dia melaporkan kehilangan suaminya.
Kapolsek Kahayan Hulu Utara, Iptu Untung Basuki mengatakan, atas laporan tersebut, pihaknya langsung mendatangi tempat kejadian perkara, yang diduga tempat pengambilan galian pasir.
Ruslan merupakan rekanan kerja dari perusahaan besar swasta di wilayah setempat. Ruslan berada di wilayah Kecamatan Kahayan Hulu Utara untuk mengambil pasir bersama dua pekerja lainnya.
Di TKP, polisi menemukan bercak darah di pasir. Atas bukti itu, polisi menduga terjadi tindak pidana. Pencarian dibantu oleh karyawan PBS yang menjadi rekanan dari Ruslan. Namun hingga Sabtu, 3 Agustus pagi hari, pencarian belum membuahkan hasil.
Sempat beristirahat sebentar, pencarian kembali dilakukan. Polisi kemudian menemukan petunjuk baru. Sebuah cangkul yang gaganya terdapat darah. Gagang cangkul dan pasir yang terdapat bercak darah menjadi petunjuk dalam pencarian korban.
Polisi kemudian melakukan pencarian di areal sekitar 500 meter persegi. Mereka kemudian menemukan gundukan pasir yang tidak wajar di sekitar sungai, di sekitar wilayah Kecamatan Kahayan Hulu Utara, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
Saat digali, ditemukan jenazah Ruslan. Jenazah Ketua PSSI Gunung Mas itu, segera kami diamankan untuk diidentifikasi.
Aparat sampai saat ini masih memburu pelaku dugaan pembunuhan itu. Polisi juga masih menunggu hasil forensik dari tim dokter terkait penyebab meninggalnya Ruslan.
Seperti dilansir dari Liputan6, Untung mengatakan, secara kasat mata, terdapat tanda kekerasan di bagian tubuh dan kepala. Namun pihaknya masih menunggu hasil dari tim forensik terkait penyebab kematian Ruslan.
"Untuk barang bukti akan kita lanjutkan lagi pencarian, sementara yang diamankan adalah potongan kayu yang diduga gagang cangkul, sandal jepit terlapor, dan karpet kecil yang berlumuran darah," tutup Untung.