RAKYATKU.COM, BANGKOK - Terkadang ketika hidup menjadi sulit, ingatlah untuk beristirahat…
Pada 30 Juli, seorang wanita di Chachoengsao, Bangkok bunuh diri. Dia menyiram tubuhnya dengan minyak tanah, lalu membakar dirinya sendiri.
Menurut sebuah posting Facebook, dia menjual pakaian dan beberapa produk lainnya secara online. Dia adalah janda berusia 32 tahun dengan seorang putra berusia 4 tahun.
Orang-orang di sekitarnya mengatakan, dia adalah wanita yang baik hati dan juga sangat ceria. Semuanya berubah ketika suaminya menceraikannya sekitar setahun lalu.
Setelah itu, dia jarang keluar dari rumah dan tidak benar-benar berbicara dengan siapa pun lagi. Ketika dia bertengkar dengan ibunya, dia akan pergi dan mencari perlindungan di tempat neneknya.
Tampaknya, dia sudah mencoba bunuh diri beberapa kali sebelumnya. Dia telah mencoba membakar dirinya di krematorium kuil dua kali, tetapi orang-orang menghentikannya.
Dia terganggu dengan masalah dan di samping itu, dia masih mencintai mantan suaminya. Dia tidak bisa melihat jalan keluar sehingga dia memutuskan untuk bunuh diri.
Neneknya yang berusia 89 tahun mengatakan, cucunya datang untuk tinggal selama 2 hari. Dia tidak tahu dengan siapa dia berdebat dan tidak banyak bertanya. Orang-orang telah memperingatkan neneknya, bahwa mereka melihatnya berusaha bunuh diri di kuil.
Pada dini hari 30 Juli, neneknya melihat korban keluar dari rumah. Ketika neneknya kembali ke rumah, dia melihat sebuah wadah minyak tanah 5 liter. Dia kemudian pergi ke bagian belakang rumah dan melihat cucunya di lantai, hangus oleh api.
Penduduk desa dengan cepat masuk untuk membantunya dan memanggil polisi serta ambulans. Dengan luka bakar lebih dari 60% di tubuhnya, korban meninggal di rumah sakit Chonburi sekitar jam 4 pagi pada 31 Juli 2019.
Ibunya telah mengkonfirmasi, bahwa dia telah meminjam uang ke teman-temannya, karena dia mempunyai masalah keuangan. Dia juga diselidiki oleh polisi, karena ada sesuatu yang salah dengan produk yang dia jual.
Di masa lalu, dia telah mencoba bunuh diri berkali-kali, tetapi anggota keluarganya tidak berpikir bahwa dia akan mencoba lagi.