RAKYATKU.COM - Bambang Soesatyo (Bamsoet) menjadi penantang kuat Airlangga Hartarto di Munas Golkar. Sama-sama mengklaim telah mengantongi 460 dukungan, ketua DPR RI ini siap buktikan.
Bamsoet mengangkat isu dana saksi pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 sebagai salah satu "senjata". Saksi Golkar tidak merata di semua TPS. Pemicunya, dana saksi yang tak sampai atau tak kucur dari pusat.
"Agar peristiwa yang membuat suara Golkar berkurang, bisa kita atasi jauh-jauh hari. Misalnya soal konsolidasi dan koordinasi terkait dengan saksi-saksi Partai Golkar atau saksi-saksi di setiap TPS-TPS. Karena hampir sebagian daerah tidak ada saksi Partai Golkar," ujar Bamsoet, Minggu (28/7/2019).
Menurutnya, pendistribusian uang saksi yang dijanjikan pusat kepada daerah yang tidak bagus membuat suara Golkar turun. "Itu evaluasi penting untuk menjaga agar suara Golkar tidak turun lagi di pemilu mendatang," katanya.
Bamsoet yakin bisa menang pada munas nanti. Dia mengklaim telah mengantongi dukungan 460 DPD untuk maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar. Bamsoet menegaskan siap membuktikan klaim tersebut di munas.
"Sama kira-kira angkanya dengan Pak Airlangga. Nanti tinggal pembuktiannya secara bebas di lapangan munas lah," kata dia usai menghadiri Rapimnas II Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) 2019 di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Minggu (28/7/2019).
Bamsoet mempertanyakan waktu pelaksanaan munas, rapat pleno dan rapimnas Partai Golkar. Dalam rapimnas, lanjut Bamsoet, akan terlihat pertanggungjawaban Airlangga dalam mengelola partai berlambang pohon beringin serta pencapaian Partai Golkar selama Airlangga memimpin.
"Sekarang yang dibutuhkan adalah kapan kita munasnya, kapan kita plenonya, kapan kita mempersiapkan rapimnasnya sebagai bentuk pertanggungjawaban pengelolaan partai dan hasil yang sudah dicapai oleh partai dalam pemilu kemarin," ucap Bamsoet.
Bamsoet menuturkan ukuran berhasil atau tidaknya sebuah partai nampak pada hasil perolehan suara di pemilu. Evaluasi terkait perolehan suara di Pileg 2019, tambah Bamsoet, diperlukan agar Golkar dapat berlaga dengan prima di Pemilu 2019.
"Karena ukuran berhasil atau tidaknya partai politik adalah di pemilu. Kita semua sudah bekerja keras, itulah hasilnya yang kita capai. Yang terpenting adalah apa hambatan-hambatan yang kita hadapi, kendalanya apa, lalu kita carikan jalan keluarnya untuk 2024," tutur Bamsoet.
Deklarasi di Acara Soksi
Bamsoet menyatakan maju jadi calon ketua umum Partai Golkar dalam Rapimnas II Soksi 2019 di Jakarta. Acara itu dihadiri mantan Ketua DPR RI Ade Komarudin alias Akom.
Akom menghadiri Rapimnas II Soksi 2019 di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, menggunakan kursi roda. "Saya ingin meneruskan cita-cita Pak Akom yang belum kesampaian," kata Bamsoet.
Namun, Akom meresponsnya tanpa ekspresi. Akom sempat menjalani operasi di RSPAD Gatot Soebroto pada Januari 2018 lalu. Operasi di bagian kepala itu dilakukan setelah dia jatuh pingsan di kamar mandi akibat gejala stroke ringan.