Sabtu, 27 Juli 2019 03:30

BTI Bakal Garap Beberapa Proyek di Sulawesi Barat

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
PT Bhineka Tunggal Ika Pacific Holdings (BTI), akan menggarap potensi dan pengembangan wilayah Sulawesi Barat. 
PT Bhineka Tunggal Ika Pacific Holdings (BTI), akan menggarap potensi dan pengembangan wilayah Sulawesi Barat. 

PT Bhineka Tunggal Ika Pacific Holdings (BTI), akan menggarap potensi dan pengembangan wilayah Sulawesi Barat. 

RAKYATKU.COM,MAKASSAR - PT Bhineka Tunggal Ika Pacific Holdings (BTI), akan menggarap potensi dan pengembangan wilayah Sulawesi Barat. 

Hal tersebut diungkapkan pimpinan BTI Pacific Holdings di Indonesia, Melissa Yusran saat ditemui Rakyatku.com, Jumat  (26/7/2019). 

"Kami telah mengadakan beberapa kali pertemuan dengan Bapak Gubernur Sulbar dan staf. Kami juga telah melakukan survei di sana," ungkap Melisa. 

Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi Sulbar menawarkan beberapa pengembangan proyek. Di antaranya, pembangunan bandara di Polewali, Pelabuhan Belang-Belang di Mamuju, sport center di Mamuju, dan kawasan industri di Sulawesi Barat.

"Dalam waktu dekat ini, tim BTI akan bersama-sama dengan tim dari kantor pusat SR Group New York, untuk melakukan pendalaman proyek-proyek di daerah Sulawesi Barat," tutur perempuan lulusan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika di Makassar dan International Business di Australia Selatan ini.

"Dalam pengerjaan proyek-proyek ini kami akan melibatkan pengusaha lokal Sulbar maupun pengusaha lokal daerah lainnya, yang tertarik untuk bersama-sama membangun di daerah Sulbar dan Indonesia Timur pada umumnya," tambahnya.

BTI bergerak di bidang properti development, medical (RS/Klinik/Lab), hospitality (hotel, resort, dan boarding house) dan pertambangan. BTI merupakan perpanjangan tangan atau perwakilan SR Group di Indonesia Timur.

BTI menerima kerja sama dengan perusahaan yang perlu pendanaan dan bantuan manajemen termasuk di dalamnya rencana pengembangan usaha.

BTI juga dapat bekerjasama dengan perusahaan developer perumahan yang sedang mengalami kesulitan keuangan/macet untuk meneruskan pembangunan.