RAKYATKU.COM - Mata juling membuat penderitanya tampak seperti melihat ke dua arah yang berbeda. Penyebab mata juling adalah kelainan atau gangguan pada otot mata, sehingga posisi dan gerakan bola mata tidak normal.
Pada mata juling atau strabismus, arah kedua mata tampak tidak lurus atau sejajar. Penyakit mata juling bisa dialami oleh siapa saja, namun kebanyakan terjadi pada anak-anak.
Mata juling terjadi ketika otot-otot mata tidak bekerja sama dengan baik, sehingga posisi dan gerakan bola mata terganggu. Akibatnya, otak akan menerima informasi yang berbeda dari masing-masing mata. Jika kondisi ini tidak diobati, lama-kelamaan mata yang bermasalah bisa menjadi buta.
Mata juling bisa terjadi sejak kanak-kanak atau saat dewasa. Berikut adalah penjelasannya:
Penyebab Mata Juling pada Anak-anak
Kebanyakan penderita mata juling memang terlahir dengan kondisi tersebut, atau mengalaminya saat masih kanak-kanak. Risiko seorang anak untuk menderita mata juling akan lebih besar bila ada salah satu anggota keluarganya yang juga menderita mata juling.
Gangguan pada otot mata yang menyebabkan mata juling ini bisa diakibatkan oleh beberapa kondisi, seperti:
Mengalami lumpuh otak atau cerebral palsy.
Memiliki cacat bawaan lahir atau kelainan genetik, seperti sindrom Prader-Willi, sindrom Down, dan sindrom Apert, yaitu kelainan genetik yang menyebabkan masalah pada perkembangan tengkorak, bentuk kepala, dan wajah.
Terlahir prematur.
Terkena infeksi, seperti rubella, saat berada dalam kandungan.
Menderita tumor otak atau hemangioma di dekat mata, sewaktu
Penyakit Mata Juling pada Orang Dewasa
Mata juling juga bisa terjadi pada orang dewasa akibat gangguan atau penyakit tertentu, di antaranya:
1. Masalah pada saraf dan otak
Beberapa kelainan yang menyerang saraf dan otak, seperti stroke, tumor otak, hidrosefalus (penumpukan cairan di otak), cedera kepala berat, dan sindrom Guillain-Barré, dapat menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan pada otot mata, sehingga menimbulkan mata juling.
2. Kelainan refraksi mata yang tidak terkoreksi
Masalah ketajaman penglihatan atau kelainan refraksi mata, seperti rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme, akan membuat mata bekerja ekstra. Jika mata sudah bekerja terlalu berat dan gangguan tersebut tidak ditangani, maka lama-kelamaan mata akan menjadi juling.
3. Cedera pada mata
Cedera yang menyebabkan patahnya tulang tengkorak di dekat mata, kerusakan pada otot atau saraf mata, dan robekan otot mata bisa menyebabkan mata juling. Cedera ini sering terjadi akibat kecelakaan lalu lintas, benturan atau pukulan pada mata, dan luka tusuk yang mengenai otot mata.
4. Penyakit Graves
Penyakit Graves adalah salah satu jenis penyakit autoimun yang menyerang kelenjar tiroid. Penderita penyakit Graves tidak hanya mengalami masalah pada metabolisme, namun juga pada mata.
Dikutip dari alodokter.com, penyakit Graves dapat menyebabkan penonjolan bola mata (exophthalmos), serta kerusakan otot dan saraf mata. Hal inilah yang membuat penderita penyakit Graves mengalami mata juling.
Selain penyakit-penyakit di atas, beberapa kondisi medis lain, seperti diabetes yang tidak terkontrol dan botulisme, juga dapat menyebabkan mata menjadi juling.
Karena penyebab mata juling bisa bermacam-macam, maka penderitanya perlu mendapatkan pemeriksaan dari dokter mata secara menyeluruh. Setelah penyebab mata juling diketahui, dokter mata akan memberikan penanganan yang sesuai untuk mengatasinya.
Mata juling bisa ditangani dengan penggunaan kacamata atau lensa kontak khusus, obat yang diteteskan atau disuntikkan pada mata, latihan otot mata, dan operasi mata. Penanganan mata juling perlu segera dilakukan untuk mencegah kerusakan permanen pada mata.