Kamis, 18 Juli 2019 18:24

Pamer Kekuatan ke Iran, Amerika Siap Kirim 500 Tentara ke Arab Saudi

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
FOTO: AFP
FOTO: AFP

Amerika Serikat mengirim ratusan tentara ke Arab Saudi sebagai unjuk kekuatan terbaru terhadap Iran, kata dua pejabat Departemen Pertahanan AS, kemarin.

RAKYATKU.COM - Amerika Serikat mengirim ratusan tentara ke Arab Saudi sebagai unjuk kekuatan terbaru terhadap Iran, kata dua pejabat Departemen Pertahanan AS, kemarin.

Sekitar 500 tentara yang akan dikirim adalah bagian dari pasukan yang lebih besar yang dikirim ke wilayah itu selama dua bulan terakhir, setelah ketegangan antara Washington dan Teheran meningkat, dikutip dari The Straits Times, Kamis (18/7/2019).

Sejak Mei, serentetan serangan telah menyebabkan enam tanker minyak rusak di Teluk Oman , dengan Washington menuduh Teheran menghasut mereka. Para pejabat Iran telah membantah klaim itu.

Jatuhnya pesawat tak berawak AS pada bulan Juni oleh rudal permukaan-ke-udara Iran hanya meningkatkan ketegangan , mendorong Presiden Donald Trump untuk menyetujui serangan militer terhadap Iran sebelum tiba-tiba mundur.

Dalam beberapa pekan terakhir, Iran dengan sengaja melanggar bagian dari perjanjian internasional 2015 yang membatasi program nuklirnya. Tahun lalu, Trump menarik diri dari pakta itu, menyebutnya sebagai "kesepakatan yang mengerikan." CNN pertama kali melaporkan rencana untuk mengerahkan lebih banyak pasukan pada Rabu malam. Pejabat Departemen Pertahanan mengkonfirmasi rencana tersebut, berbicara dengan syarat anonim karena mereka belum umum.

Komandan Rebecca Rebarich, seorang juru bicara Pentagon, mengatakan "tidak ada pengumuman resmi" tentang penempatan itu, tetapi militer AS "terus bekerja untuk mengelola postur pasukan kami di kawasan itu."

Pemerintahan Trump telah mengirim 2.000 tentara ke wilayah tersebut secara khusus untuk menghalangi Iran. Mereka dimaksudkan terutama untuk meneliti kegiatan Iran dan melindungi pasukan AS yang sudah ditempatkan di Timur Tengah. Beberapa pesawat tempur dan sistem rudal darat ke udara juga dikerahkan. Pada satu titik, Pentagon mempertimbangkan untuk mengirim hingga 6.000 pasukan tambahan.