RAKYATKU.COM - Penis bayi berusia satu bulan di Mesir terpaksa harus diamputasi, karena menjadi gangren akibat sunat gagal.
Gangren adalah kondisi jaringan tubuh yang mati akibat tidak mendapat pasokan darah yang cukup atau akibat infeksi.
Ayah bayi itu, Ashraf Helmi mengatakan kepada media setempat bahwa dia dan saudara iparnya awalnya membawa putranya ke Pusat Medis Manti di Shubra El-Kheima, Kairo utara untuk divaksin.
Ketika berada di sana, dia mengklaim dibujuk untuk menyunat putranya. Jadi dia membiarkan seorang perawat yang diduga berpura-pura menjadi dokter, untuk melakukannya.
Namun, prosedur itu dilakukan di ruang gawat darurat, bukan di ruang operasi.
"Saya memastikan saya ada di sana," kata Helmi. "Setelah selesai, dia kemudian mengencangkan kain kasa dengan erat dan ketika saya mengatakan kepadanya bahwa itu sangat kasar untuk anak kecil, dia berkata: Saya tahu apa yang saya lakukan"
Helmi mengatakan bahwa ketika dia melihat pembengkakan pada penis putranya, dia membawanya kembali ke pusat medis itu.
Ketika di sana, dia mulai curiga karena wanita yang menyunat putranya, menyuruhnya menunggu dokter.
Jadi dia melaporkan masalah tersebut ke polisi.
Beberapa hari kemudian, bayi Mohamed mengalami infeksi dan Helmi membawanya ke Nasser Institute for Research and Treatment, di Kairo.
Di sana lah bayi itu diamputasi penisnya karena telah berubah menjadi gangren.
Wakil Menteri Kesehatan, Hamdi al-Tabakh mengatakan kepada media setempat bahwa perawat itu telah mengakui menyunat bayi itu.
Namun, dia mengatakan itu dilakukan di rumah bayi itu, bukan di pusat medis.
"Perawat sedang diselidiki secara internal tetapi dia mengatakan insiden itu terjadi di rumah ayah atas permintaannya," tambah al-Tabakh.
Perawat itu telah ditahan dan kasusnya sedang diselidiki.