RAKYATKU.COM - Warga Selandia Baru mulai menyerahkan senjata semi-otomatis mereka, menyusul serangan masjid Christchurch.
Reformasi senjata diberlakukan setelah seorang pria bersenjata menembak mati 51 orang di dua masjid pada bulan Maret.
Serah terima pertama dilakukan pada hari Sabtu di Christchurch, di mana 224 senjata diserahkan dari 169 pemilik.
BBC melaporkan bahwa lebih dari NZ $433.600 (Rp) dibayarkan sebagai kompensasi.
Senjata-senjata itu kemudian dihancurkan.
Polisi mengakui bahwa pemusnahan senjata adalah perubahan besar bagi komunitas senjata api di Selandia Baru.
Dikatakan bahwa lebih dari 900 pemilik senjata di wilayah Canterbury telah mendaftar untuk menyerahkan 1.415 senjata apinya.
RUU reformasi senjata disahkan pada bulan April, untuk melarang senjata semi-otomatis gaya militer dan bagian-bagian yang dapat digunakan untuk merakit senjata api yang dilarang.