Minggu, 14 Juli 2019 10:45

Dukung Terapi Konversi Gay, Menteri Pendidikan Israel Didesak Mundur

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Rafi Peretz (AFP)
Rafi Peretz (AFP)

Menteri Pendidikan Israel, Rafi Peretz menghadapi kecaman setelah menyatakan dukungannya pada terapi konversi gay.

RAKYATKU.COM - Menteri Pendidikan Israel, Rafi Peretz menghadapi kecaman setelah menyatakan dukungannya pada terapi konversi gay.

"Saya pikir itu mungkin (mengubah orientasi seksual seseorang)," kata Peretz kepada saluran TV Channel 12 Israel pada hari Sabtu. Dia menambahkan bahwa sangat mengetahui masalah itu.

"Saya bisa memberitahumu bahwa saya memiliki keakraban yang mendalam tentang masalah pendidikan, dan saya juga telah melakukan ini."

Dia menggambarkan bagaimana dia bertindak ketika seorang gay bercerita tentang kecenderungan seksualnya.

"Pertama-tama, saya memeluknya. Saya mengatakan hal-hal yang sangat hangat kepadanya. Saya mengatakan kepadanya: Mari kita berpikir. Mari kita belajar. Dan mari kita renungkan."

"Tujuannya adalah pertama-tama untuk membantunya mengenal dirinya dengan baik ... dan kemudian dia akan memutuskan," kata Peretz.

Namun apa yang dia kemukakan tidak diterima dengan baik. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan pernyataan seperti itu "tidak dapat diterima". 
"Pernyataan menteri pendidikan mengenai komunitas kebanggaan tidak dapat saya terima dan tidak mencerminkan posisi pemerintah yang saya pimpin," kata Netanyahu.

Politisi dan kelompok gay lain juga menyuarakan kritik.

Nitzan Horowitz, yang memimpin partai sayap kiri Meretz, mengatakan bahwa terapi konversi gay adalah praktik berbahaya yang dapat menyebabkan keadaan yang sangat parah bagi kaum muda, termasuk bunuh diri.

Satuan Tugas LGBT Israel, Aguda, bahkan menyerukan pengunduran diri Rafi Peretz.

Setelah menghadapi kritikan luas, Peretz kemudian berusaha untuk mengklarifikasi komentarnya. Dia mengatakan bahwa dia tidak bermaksud agar anak-anak gay harus dikirim ke "terapi konversi".

Terapi konversi gay telah banyak didiskreditkan di seluruh dunia. Latihan ini berusaha mengubah orientasi seksual seseorang melalui cara psikologis, spiritual, dan kadang-kadang fisik.