RAKYATKU.COM, BANTAENG - Salah seorang warga di Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng, berinisial T mengaku tidak pernah menerima manfaat dari dana bantuan sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH).
Apalagi, kata perempuan yang tercatat sebagai ibu rumah tangga ini, namanya tercantum dalam salah satu penerima PKH.
"Arengku ji nia, tena nampa nerima (nama saya yang terdaftar, tapi tidak pernah menerima PKH)," ujar perempuan berusia 44 tahun ini, Sabtu (13/7/2019).
Padahal sebelumnya, Plt Kepala Dinas Sosial Bantaeng, Andi Irvandi Langgara mengaku, penerima manfaat PKH sudah tepat sasaran.
Irvandi Langgara mengatakan, pihaknya hanya menerima hasil data dari pusat. "Di instansi kami hanya melakukan verifikasi dan memvalidasi," bebernya, Rabu (10/7/2019).
Selain itu, pihaknya pun telah menyampaikan imbauan ke setiap desa atau kelurahan, agar data penerima PKH ditempel di kantor Kecamatan. "Agar masyarakat tahu siapa yang menerima," pungkasnya.
Sebelumnya, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) DPD Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Bantaeng menduga adanya manipulasi data dalam PKH. Hal itu atas laporan masyarakat.
Ketua DPD LIRA Bantaeng, Yuzdanar mengaku, dari sekitar 6 ribu penerima PKH di Bantaeng, diduga ada manipulasi data, yang berdampak pada penerimaan tidak tepat sasaran.
Diketahui, program PKH ini diperuntukan kepada lansia, anak sekolah, disabilitas dan ibu hamil bagi masyarakat kurang mampu.
Di mana penerima manfaat bagi pelajar diberikan setiap tahun dengan kisaran SD Rp900 ribu, SMP Rp1,5 juta dan SMA Rp2 juta. Bagi lansia, disabilitas dan ibu hamil masing-masing menerima Rp600 ribu yang diterima per triwulan.