Sabtu, 13 Juli 2019 06:30

Fotonya Terlalu Cantik di Baliho, Senator Terpilih Ini Digugat ke MK

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto Evi Apita Maya yang digugat ke MK.
Foto Evi Apita Maya yang digugat ke MK.

Di era medsos seperti sekarang, umumnya pengguna ingin tampak cantik. Fasilitas kamera ponsel sangat mendukung. Siapa sangka, foto cantik itu bisa digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK).

RAKYATKU.COM - Di era medsos seperti sekarang, umumnya pengguna ingin tampak cantik. Fasilitas kamera ponsel sangat mendukung. Siapa sangka, foto cantik itu bisa digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Anggota DPD RI, Farouk Muhammad memprotes rivalnya di daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat (NTB), Evi Apita Maya gara-gara fotonya terlalu cantik pada baliho dan alat peraga kampanye lainnya.
 
Evi lolos ke DPD RI periode 2019-2024 bersama tiga pendatang baru lainnya. Evi Apita Maya meraih suara terbanyak 283.932. Disusul H Achmad Sukisman Azmy 268.905 suara, TGH Ibnu Halil 245.570 suara, dan Lalu Suhaimi Azmi 207.352 suara.

Sementara empat petahana tersingkir. Prof Dr Farouk Muhammad hanya meraih 188.687 suara. Lalu Baiq Diyah Ratu Ganepi 126.811 suara, Lalu Gede Syamsul Mujahidin 155.363 suara, Hj Robiatul Adawiyah 114.534 suara.

Kuasa hukum Farouk Muhammad, Happy Hayati Helmi menganggap Evi melakukan pelanggaran administrasi karena tidak jujur.

"Evi Apita Maya diduga telah melakukan manipulasi atau melakukan pengeditan terhadap pas foto di luar batas kewajaran. Ini akan dibuktikan dengan keterangan ahli, Yang Mulia," kata  Happy Hayati Helmi dalam sidang MK, Jumat (12/7/2019).

Happy mengatakan foto hasil editan Evi yang dipakai di alat peraga kampanye itu membuat Evi mendapat suara terbanyak di NTB. Dia juga mempersoalkan logo DPD yang terpajang di sejumlah alat peraga kampanye Evi. 

Dia menganggap tindakan Evi Apita Maya telah nyata mengelabui dan menjual lambang negara untuk simpati rakyat NTB.

"Dari pemilih yang memilihnya dengan alasan foto calon nomor urut 26 atas nama Evi Apita Maya cantik dan menarik walaupun pemilih tidak mengetahui siapa calon tersebut," imbuhnya.