Rabu, 10 Juli 2019 17:33

Ilmuwan Ciptakan Kulit dan Tulang Cetak 3D untuk Manusia di Luar Angkasa

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
ESA
ESA

Itulah sebabnya para ilmuwan di Rumah Sakit Universitas Dresden Technical memproduksi sampel kulit dan tulang bioprint pertama, untuk digunakan di luar angkasa.

RAKYATKU.COM - Setiap manusia yang melakukan perjalanan ke luar angkasa tidak akan bisa kembali jika menderita luka bakar atau patah tulang.

Itulah sebabnya para ilmuwan di Rumah Sakit Universitas Dresden Technical memproduksi sampel kulit dan tulang bioprint pertama, untuk digunakan di luar angkasa.

Meskipun merawat pasien dengan kulit atau tulang yang dicetak 3D masih dalam tahap awal di Bumi, teknik ini sangat vital di ruang angkasa. Mengapa? Karena tubuh manusia tidak sembuh dengan cepat di sana.

"Dalam kasus luka bakar, misalnya, kulit baru bisa dibioprinting daripada dicangkokkan pada tubuh astronot," kata Tommaso Ghidini, kepala divisi di Badan Antariksa Eropa yang mengawasi proyek tersebut.

Namun proyek ini tentu tidak mudah. Para ilmuwan dihadapkan pada tantangan untuk menciptakan teknik yang akan tetap bekerja di gravitasi nol.

Untungnya, mereka berhasil menemukan metode pencetakan 3D yang tepat.

Mereka menebalkan plasma darah manusia, yang digunakan untuk bioprint sel-sel kulit, dengan bahan tanaman sehingga bisa bekerja dalam perubahan gravitasi.

Untuk mencetak tulang 3D, mereka menambahkan kalsium fosfat ke sel induk manusia yang dicetak.

Kalsium fosfat bekerja sebagai bahan pendukung struktur, dan diserap oleh tubuh saat tulang tumbuh.

Sampel hanyalah langkah pertama untuk membuat jenis pencetakan 3D ini siap digunakan.

Selanjutnya, para peneliti harus mencari fasilitas onboard, seperti ruangan dan peralatan bedah untuk melakukan bioprinting 3D sendiri.

Untuk melihat bagaimana tim di ESA mampu membuat kulit dan tulang bioprinted, lihat video di bawah ini.