RAKYATKU.COM - Wali Kota Amsterdam, Belanda, Femke Halsema sedang memikirkan kebijakan baru untuk melindungi pekerja seks.
Femke Halsema telah menyiapkan empat opsi. Tujuannya, melindungi pekerja seks dari kondisi yang merendahkan martabat, mengatasi kejahatan, dan mengurangi dampak buruk pariwisata di kawasan lokalisasi De Wallen Amsterdam.
Distrik De Wallen populer di kalangan turis karena toko-toko seks, kafe, dan keberadaan 330 rumah bordil. Beberapa kategori pekerja seks di Belanda telah legal sejak 1830, dan diakui sebagai profesi resmi pada tahun 1988.
Tetapi meningkatnya kedatangan turis berkamera yang lebih sering berfoto atau menonton dari luar toko dianggap Halsema bisa membuat malu bagi wanita yang sedang memajang dirinya di jendela toko.
"Bagi banyak pengunjung, pekerja seks telah menjadi daya tarik untuk dilihat. Dalam beberapa kasus ini disertai dengan perilaku yang mengganggu dan sikap tidak sopan terhadap pekerja seks di jendela," kata Halsema seperti dikutip dari CNN Travel, Selasa (9/7/2019).
Empat skenario telah diusulkan, termasuk menutup tirai di jendela sehingga pekerja seks tidak dapat terlihat dari jalan, mengecilkan jendela toko, memindahkan rumah bordil ke lokasi baru dan hotel khusus pekerja seks.
Rencana tersebut bertujuan untuk melindungi pekerja seks dari gangguan turis dan juga untuk memerangi pelanggaran perdagangan manusia.
Red light district alias kawasan lokalisasi di Amsterdam bakal mengalami perubahan besar-besaran, dengan salah satu rencana "menutup tirai" rumah-rumah bordil yang beroperasi di sepanjang jalannya.