Minggu, 07 Juli 2019 08:20

Sutopo Purwo Nugroho Meninggal Dunia di Tiongkok

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Sutopo Purwo Nugroho semasa hidup. (Foto: Liputan6.com)
Sutopo Purwo Nugroho semasa hidup. (Foto: Liputan6.com)

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, meninggal dunia.

RAKYATKU.COM - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, meninggal dunia.

Kabar wafatnya Sutopo diinformasikan Direktorat Pengurangan Risiko Bencana BNPB lewat akun Twitter-nya.

"Telah meninggal dunia Bapak @Sutopo_PN , Minggu, 07 July 2019, sekitar pukul 02.00 waktu Guangzhou/pukul 01.00 WIB. Mohon doanya untuk beliau," demikian cuitan di akun Twitter PRB BNPB.

Pria kelahiran Boyolali 1969 silam itu wafat usai berjuang lama melawan kanker.

Sebagai Kepala Pusdatin Humas BNPB, popularitas sudah ibarat menteri bahkan presiden. Saat mendengar Sutopo harus melanjutkan pengobatan ke Guangzhou, Tiongkok, Sabtu (15/6), warganet menggemakan tagar (#) DoaBuatSutopo di media sosial.

Sutopo memang dikenal karena banyak memberikan layanan informasi bencana, ancaman, serta penanggulangannya kepada masyarakat.

Sutopo semasa hidupnya divonis dokter telah mengidap kanker paru pada pertengahan Januari 2018.

Sutopo mengaku kaget atas penyakitnya tersebut. Apalagi selama ini ia tidak merokok dan selalu mengonsumsi makanan sehat.

Sutopo menyatakan menerima penyakit itu dan menganggapnya sebagai garis hidup yang memang harus dijalaninya. Dia pun terus menjalani aktivitasnya seperti biasa, termasuk dalam pekerjaan sebagai Kepala Pusdatin Humas BNPB.

Latar belakang sebagai peneliti di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dahulu membuatnya dekat dengan media.

Dia pernah menjadi narasumber karena salah satu penelitiannya di Situ Gintung menjadi rujukan ketika tanggul itu jebol, dan menewaskan sekitar 100 orang pada 2009.

Dalam menyiapkan data bencana sebelum disampaikan kepada media massa, Sutopo kerap menghabiskan waktu seharian penuh buat menyusunnya. Baginya tak mudah mendapatkan data-data saat terjadi bencana.

Sutopo telah tiada, namun kesigapannya dalam memberikan informasi terkait bencana selalu dikenang terutama di kalangan wartawan dan warganet.