Rabu, 03 Juli 2019 15:29

Rubah Arktik Buat Rekor Dengan Berjalan Lebih 4.000 Km ke Kanada

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto:AP
Foto:AP

Seekor rubah betina muda mengejutkan para ilmuwan dengan menempuh jarak yang luar biasa selama perjalanan empat bulan.

RAKYATKU.COM - Seekor rubah betina muda mengejutkan para ilmuwan dengan menempuh jarak yang luar biasa selama perjalanan empat bulan.

Hewan itu dilaporkan telah berjalan lebih dari 2.700 mil (4.345 km) dari Spitsbergen, pulau terbesar Kepulauan Svalbard Norwegia, ke Pulau Ellesmere di Nunavut, Kanada.

Itu merupakan salah satu perjalanan terpanjang yang pernah dicatat untuk spesies tersebut.

Langkah hewan itu diketahui setelah para peneliti dari Norwegian Polar Institute memasang pelacak padanya pada tahun 2017,

Selama berbulan-bulan rubah itu diketahui tinggal di sepanjang garis pantai Spitsbergen barat. Menjelang akhir Maret 2018 ia berangkat, dan memulai perjalanan panjangnya.

Begitu menemukan laut yang tertutup es untuk pertama kalinya, rubah itu meninggalkan Spitsbergen. Setelah menempuh perjalanan selama 21 hari dan sekitar 939 mil, ia tiba di Greenland pada 16 April 2018.

Dia menggunakan es laut untuk menghubungkan wilayah yang jauh, hingga akhirnya tiba di Pulau Ellesmere Kanada pada 1 Juli 2018.

Kecepatan perjalanan rata-rata rubah itu sangat bervariasi sepanjang perjalanannya. Dia mencapai rata-rata sekitar 28 mil per hari.

Tingkat pergerakan tercepat yang dicatatnya adalah sekitar 96 mil per hari saat melintasi lapisan es di Greenland barat laut.

Ini menunjukkan bahwa dia menggunakan es laut untuk membantunya bepergian, bukan sebagai tempat mencari makan.

"Ini, setahu kami, laju pergerakan tercepat yang pernah dicatat untuk spesies ini," kata para peneliti.

Rata-rata rubah Arktik hidup sampai tiga hingga enam tahun di alam liar. Mereka memiliki mantel bulu tebal yang membantu mereka selamat dari suhu brutal serendah -58 derajat Fahrenheit.

Hewan-hewan itu berburu burung laut, ikan, dan hewan pengerat kecil.

Para peneliti menyimpulkan bahwa rubah itu mungkin awalnya meninggalkan Norwegia karena kelangkaan makanan.