Jumat, 28 Juni 2019 12:42

Pemkab Gelontorkan Rp 30 Miliar, Dinkes Bulukumba Gandeng USAID

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ist.
Ist.

Pemerintah Kabupaten Bulukumba melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), melakukan kerjasama dengan United States Agency for International Development (USAID)

RAKYATKU.COM, BULUKUMBA - Pemerintah Kabupaten Bulukumba melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), melakukan kerjasama dengan United States Agency for International Development (USAID).

Kerjasama tersebut, sebagai upaya untuk menekan angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Kabupaten Bulukumba.

"Sebenarnya sudah terlambat kita melakukan hal seperti ini. Namun, kita tetap berharap dengan kerjasama USAID ini, bisa membuat accident zero poin di Bulukumba," kata Bupati Bulukumba, AM Sukri Sappewali.

Sukri Sappewali membeberkan, Pemkab Bulukumba sangat serius dalam hal kesehatan masyarakat. Di tahun 2018 saja, kata Sukri, pihaknya telah menggelontorkan Rp30 miliar untuk Dinas Kesehatan.

Tahun 2019 ini, lanjut Sukri, pihanya kembali menyebar bidan-bidan untuk melayani pemeriksaan kesehatan, bagi ibu hamil hingga ke desa-desa.

Sementara itu, Plt Kepala Dinkes Bulukumba, Andi Ade Ariadi, menjelaskan, program ini merupakan wujud nyata Dinkes Bulukumba dalam pelayanan kesehatan masyarakat.

"Tahun 2019 ini sudah ada dua bayi baru lahir yang meninggal. Kita ingin, tak ada lagi hal serupa yang terjadi," jelas Andi Ade, di  depan peserta pertemuan multipihak, Kamis (27/6/2019) kemarin.

Dalam pertemuan multipihak tersebut, Andi Ade berharap, seluruh pihak yang hadir dapat memberikan saran dan masukan, untuk program kerja dengan USAID ke depannya.

Perlu diketahui, baru-baru ini seorang bayi meninggal dunia RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba karena mengalami kelainan genetik. Saat itu, pihak dokter di RS Bulukumba salah dignosa darah. Pihak dokter menyampaikan sebanyak 3 kali golongan darah yang berbeda, O, A lalu ke AB. 

Bayi tersebut meninggal dunia dengan bagian kepala terbelah. Kesalahan diagnosa ini disampaikan oleh pihak keluarga melalui sosial media hingga ramai dibicarakan warganet Sabtu (22/6/2019) lalu.

Kasubag Humas dan Promosi Kesehatan, RSUD HA Sulthan Daeng Radja Bulukumba, Gumala Rubiah mengatakan, jika terkait perubahan gol darah dan kondisi bayi sudah diketahui keluarga, melalui penjelasan yang diberikan oleh pihaknya.

Kondisi bayi, memang sudah buruk, dikarenakan sang bayi yang lahir prematur dan mengalami kelainan pertumbuhan, belum terekspresi dengan baik antigennya.

"Terkait perubahan gol darah itu disebabkan karena bayi yang lahir prematur dan mengalami kelainan pertumbuhan, belum terekspresi dengan baik antigennya. Kami sampaikan kondisi bayi lahir prematur, dengan berbagai komplikasi mulai dengan berat badan lahir rendah, gangguan nafas, gangguan pertumbuhan, anemia dan potensial infeksi berat,” Ujarnya.