Kamis, 27 Juni 2019 23:19

Cara Yonif Para Raider 432/WSJ/3/3 Kostrad Menjaga Kemampuan

Adil Patawai Anar
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Cara Yonif Para Raider 432/WSJ/3/3 Kostrad Menjaga Kemampuan

Cara Yonif Para Raider 432/WSJ/3/3 Kostrad Menjaga Kemampuan

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Sebanyak 300 prajurit Yonif Para Raider 432/WSJ/3/3 Kostrad melaksanakan latihan pemeliharaan raider. Program ini dilaksanakan bertujuan untuk memelihara kemampuan masing-masing prajurit.

Komandan Batalyon Infanteri Para Raider 432/WSJ/3/3 Kostrad, Mayor Inf Gustiawan Ferdianto mengatakan, pemeliharaan latihan prajurit sangat dibutuhkan untuk menjaga kemampuan yang telah dimiliki.

“Adapun materi dalam latihan tersebut di antaranya Taktik Pertempuran Regu Anti Gerilya (TPRAG), Raid, Patroli dan ada juga materi Pendaratan Kaki Pantai (PKP),” terangnya saat meninjau prajuritnya latihan, Kamis (27/6/2019).

Dari 300 personel, terbagi dalam 2 SSK. Begitu pula dengan tahapan latihan, juga dibagi menjadi tiga. Mulai dari tahapan basis, gunung hutan dan rawa laut.

“Untuk gunung hutan kita pilih di daerah Bontomarannu Kecamatan Moncongloe, kemudian untuk rawa laut daerah Salodong, Kota Makasar dan sekitarnya," katanya.

Dijelaskannya latihan tersebut dilaksanakan selama 14 hari. Beberapa materi yang diberikan harus dikuasai secara perorangan karena menjadi modal untuk memupuk kekompakan tim. 

"Tim harus solid, tidak harus ada kata lain, kalau perintah satu, harus satu," tegasnya.

Setelah latihan dan penilaian selesai, dilanjutkan dengan evaluasi untuk melanjutkan ke latihan berikutnya. Mengingat pihaknya akan melaksanakan latihan pemantapan. 

"Latihan pemantapan nanti akan lebih besar momennya dari yang sekarang,” pungkasnya. 

Program latihan ini baru pertama kali dilaksanakan di Salodong, Kota Makassar. Kemungkinan pada latihan pemantapan pada Desember nanti letusan akan lebih ramai. 

Latihan akan dilaksanakan rutin setiap tahun. Semua prajurit akan mendapatkan giliran. Ditegaskannya, dalam setiap kegiatan, tetap ada reward dan punishment.

"Kalau yang tidak sesuai prosedur akan diberikan punishment bisa berupa teguran atau sanksi fisik, Itu tergantung seni pelatih yang akan memberi punishment, Kalau reward berupa kesejahteraan untuk istirahat," tegasnya.