RAKYATKU.COM - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin menanggapi pernyataan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengenai puluhan teroris terdeteksi datang ke Jakarta pada sidang putusan Pilpres di MK.
Din Syamsuddin menilai, jika pernyataan Moeldoko benar adanya, maka nyawa para demonstran yang melakukan aksi di sekitar gedung MK terancam.
"Betapa tidak, seorang teroris saja sudah mengancam nyawa puluhan bahkan ratusan orang, apalagi 30 orang," kata Din Syamsuddin.
"Lebih mengerikan lagi, jika berita itu benar, akan mengancam nyawa puluhan ribu orang yang berunjuk rasa di Gedung MK," tambahnya.
Din Syamsuddin menyebutkan kalau pernyataan dari Moeldoko yang merupakan seorang Jenderal Purnawirawan pasti berdasarkan informasi yang kuat dan memiliki bukti dari sejumlah sumber.
Oleh sebab itu, ia berharap kepada seluruh aparat penegak hukum dan keamanan untuk menyiapkan strategi untuk mencegah adanya aksi-aksi teroris yang dapat mengancam keamanan dari masyarakat Indonesia.
"Kalau gagal mencegah berarti negara tidak profesional menjaga keamanan. Rakyat akan bertanya, kok sudah tahu mengapa jebol," ungkap Din Syamsuddin dikutip Okezone.
Lebih lanjut, Din Syamsuddin pun mengimbau kepada Moeldoko untuk memberikan penjelasan yang detail terkiat puluhan teroris tersebut. Ia khawatir kalau pernyataan itu tidak terang akan membuat takut seluruh masyarakat.
"KSP Moeldoko perlu memberi penjelasan dengan sejelas-jelasnya seperti tentang indikasi adanya 30 teroris itu, di mana mereka berada, dan seharusnya mereka sudah ditangkap. Kalau tidak, sinyalemen KSP itu akan mudah diduga sebagai asal ngomong, atau omongan semacam itu akan dinilai sebagai bagian dari skenario menakut-nakuti rakyat," paparnya.