RAKYATKU.COM, BULUKUMBA - Sebanyak 20 legislator DPRD Kabupaten Bulukumba tidak berada di Kabupaten Bulukumba selama 3 hari, Senin 24 Juni sampai 26 juni 2019 mendatang. Legislator Bulukumba berkunjung ke Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia di Jakarta.
20 legislator yang berangkat ke Jakarta adalah anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bulukumba dipimpin langsung Ketua DPRD Bulukumba, Andi Hamzah Pangky.
Sekretaris DPRD, Daud Kahal mengaku keberangkatan tersebut untuk konsultasi hasil reses dan pembahasan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Termasuk meminta dukungan untuk pembangunan infrastruktur olahraga di Bulukumba.
"Keberangkatannya itu merupakan program DPRD Bulukumba, dan ada di DPA (Dokumen Pelaksana Anggara) dan disetujui APBD dan merupakan HAK DPRD dalam fungsi pengawasan," ujar Daud Kahal, Senin (24/6/2019).
Kehadiran DPRD Bulukumba juga termasuk menyampaikan persiapan Pekan Olahraga Daerah (Porda) yang mana Bulukumba jadi tuan rumah pada 2022 mendatang.
"Jadi Banggar ketemu langsung dengan Menpora Imam Nahrawi di gedung Menpora. Pak Imam Nahrawi menyambut positif dan memberi dukungan. Bahkan meminta Pemkab dan DPRD mendorong ke Kemenpora untuk pembangunan infrastruktur. Termasuk dukungan persiapan lahan sport center," tutur Daud.
Setelah dari Menpora, Banggar rencananya akan berkunjung ke Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementrian Dalam Negeri, Selasa (25/6/2019). Kunjungannya mengenai adanya dinamika pemerintahan di Bulukumba terkait pemilihan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yanga sementara terlaksana.
"Jadi mereka juga ke sana untuk meminta klarifikasi adanya aspirasi masuk DPRD mengenai dua opsi pemilihan BPD yaitu, pemilihan langsung atau perwakilan," jelasnya.
Ketua DDPRD Bulukumba, Andi Hamzah Pangki, mengatakan kunjungan ke Kemenpora untuk menyampaikan kesiapan Bulukumba menjadi tuan rumah Porda 2022.
Hanya, menurut Hamzah, kesiapan Bulukumba untuk menjadi tuan rumah Porda 2022 masih memiliki banyak kendala. Di antara masih kurangnya venue yang tersedia di Bumi Panrita Lopi saat ini.
"Yang menjadi kendala saat ini adalah masih kurang venue dan sarana lainnya. Kami berharap Kemenpora dapat membantu agar Bulukumba memiliki venue yang berstandar nasional," tuturnya.
