Minggu, 23 Juni 2019 21:15

Pengakuan Mengejutkan Korban Pengantin Pesanan di China

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
LBH Jakarta mengungkap kasus perdagangan orang dengan modus nikah, Minggu (23/6/2019). (FOTO: KUMPARAN)
LBH Jakarta mengungkap kasus perdagangan orang dengan modus nikah, Minggu (23/6/2019). (FOTO: KUMPARAN)

Seorang perempuan berinisial MN (29) yang menjadi korban perdagangan manusia dengan modus dinikahi pria asal China akhirnya buka mulut. 

RAKYATKU.COM - Seorang perempuan berinisial MN (29) yang menjadi korban perdagangan manusia dengan modus dinikahi pria asal China akhirnya buka mulut. 

Wanita asal Teluk Pekedai, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat ini menjadi salah satu korban yang selamat dari 29 orang yang melapor ke LBH Jakarta.

MN mengaku dirayu seorang agen di Kalimantan Barat dengan iming-iming dinikahi pria mapan asal China. Pertemuan pun berlangsung di Singkawang pada September 2018. 

“Dikenalkan oleh teman saya, saya dibawa ke rumah emak comblang, dipertemukan sama 2 laki-laki China, saya belum merasa cocok,” kata MN di LBH, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Minggu (23/6).

Pertemuan pertama MN dengan 2 pria China tidak menemukan kecocokan. Mereka pun mengagendakan pertemuan yang kedua dengan pria lain untuk calon suami MN. Akhirnya pertemuan yang kedua menemui kecocokan, MN menerima salah satu pria Tiongkok berinisial HT. 

“Dia bilang kamu hidup di sana enak sama mertua. Saya pilih laki China ini (pria yang jadi suaminya), kami lakukan acara semacam tukar cincin, semacam tunangan, saya juga terima uang Rp 19 juta,” ujar MN.

Setelah melakukan proses resepsi pernikahan, MN dan suaminya pun berangkat ke Jakarta untuk terbang ke China. Sesampainya di China, MN dipaksa berhubungan badan, namun MN sedang datang bulan. 

“Sampai di rumah, komunikasi dengan mereka, saya lagi datang haid, enggak mau melayani suami, saya akhirnya dianiaya mertua saya. Ditelanjangi mereka,” ungkap MN dikutip Kumpran.

MN mengaku terpaksa menikah dengan pria China karena keadaan ayahnya yang sedang sakit parah. MN berhasil kabur setelah meminta bantuan pada mahasiswa yang kuliah di China. 

“Saya sempat melapor ke polisi di sana, tapi malah dikembalikan ke kakak ipar. Saya lari lagi dan bertemu dengan sekelompok mahasiswa Indonesia, dari situ saya ditolong,” pungkasnya.