RAKYATKU.COM - Kehidupan Pangeran William tak melulu mewah. Setidaknya itu yang cucu Ratu Elizabeth II ini rasakan saat menetap di Tortel, sebuah desa terpencil di Cile, pada akhir 2000.
Pangeran William yang kala itu masih berusia 18 tahun berada di desa tersebut saat melalui 'gap year' atau tahun jeda sebelum masuk kuliah di Universitas St. Andrew selapas lulus SMA. Calon raja Inggris itu lantas mengisi 'gap year' dengan melakukan kegiatan sosial bersama tim dari yayasan amal Raleigh International.
Salah satu kegiatan sosialnya adalah berbagi ilmu. Ia sempat mengajar bahasa Inggris di sekolah setempat. Dia juga ikut membantu warga desa membangun jembatan yang terbuat dari kayu.
Selama menetap di sana, Pangeran William diperlakukan sama seperti anggota lainnya dari tim Raleigh International. Tak ada fasilitas mewah. Pewaris kedua takhta Kerajaan Inggris ini tidur di kasur lipat beratapkan jemuran baju.
Semua anggota tim mendapat tugas membersihkan kamar mandi, tanpa terkecuali Pangeran William.
