Jumat, 21 Juni 2019 13:51

MIWF 2019 Usung Tema “People”

Mulyadi Abdillah
Konten Redaksi Rakyatku.Com
MIWF 2019 Usung Tema “People”

Makassar International Writers Festival (MIWF) kembali hadir dan akan berlangsung selama 4 hari mulai tanggal 26-29 Juni 2019. 

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Makassar International Writers Festival (MIWF) kembali hadir dan akan berlangsung selama 4 hari mulai tanggal 26-29 Juni 2019. 

Festival ini sudah memasuki tahun kesembilan. Kali ini, MIWF mengangkat tema People. 

"Tema People diangkat sebagai respon terhadap selesainya Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia,” kata Direktur MIWF Lily Yulianti Farid dalam keterangan tertulisnya, pada Kamis (21/6/2019).

“People dipilih sebagai tema karena Indonesia baru saja selesai mengadakan Pemilu-salah satu yang paling kompleks di dunia- dan wacana serta media arus utama dikuasai oleh urusan politik. Sementara people (rakyat) seolah-olah hanya diperhatikan saat perebutan kekuasaan,” tambahnya.

Dalam bahasa Inggris, People dapat diartikan sebagai orang. Tetapi lebih dari itu, people juga dapat bermakna rakyat sehingga cakupannya lebih luas. Oleh sebab itu, MIWF membuka banyak ruang percakapan tentang orang-orang biasa yang berdedikasi di berbagai bidang.

MIWF kian berkembang sebagai Festival of Ideas yang menjadi pertemuan seniman lintas disiplin, budayawan, aktivis, intelektual yang ingin terhubung langsung dengan warga lokal. 

Festival ini akan menghadirkan 55 penulis dan pembicara nasional dan internasional. Mereka akan berbagi pengalaman dan cerita terkait karya-karyanya. Penulis yang hadir antara lain; Haidar Bagir, Marchella FP, Suffian Hakim (Singapura), Rosianne Watt (Inggris), Papermoon Puppet Theatre dan masih banyak lagi. Ada 58 total mata acara yang akan berlangsung di MIWF yang berpusat di Fort Rotterdam dan lima kampus di Makassar.
Festival Ramah Lingkungan

Selain itu, MIWF mengusung konsep Zero Waste Festival sebagai bentuk kampanye melarang penggunaan plastik sekali pakai.  Komitmen ramah lingkungan itu ditunjukkan oleh para relawan dan tim kerja yang wajib membawa botol air minum isi ulang, serta dibentuknya unit kerja Zero Waste yang bertugas selama festival. Seluruh sampah yang dihasilkan di festival akan dipilah, dijadikan kompos, didaur ulang, dan dipastikan tidak berakhir di Tempat Pembuangan Akhir Sampah.