RAKYATKU.COM - Internal Partai Golkar kembali bergolak. Pernah dipuja puji, Ketua Umum, Airlangga Hartanto kini dirongrong.
Airlangga yang juga menteri perindustrian di Kabinet Kerja dianggap gagal mengembalikan kejayaan Partai Golkar. Buktinya, Golkar hanya meraih 12 persen suara pada Pemilu 2019.
Perolehan suara tersebut membuat Golkar harus puas berada di urutan ketiga di bawah PDIP dan Partai Gerindra. Jumlah kursi Golkar di DPR RI ikut berkurang enam.
Ronrongan datang dari kader muda Partai Golkar yang tergabung dalam Barisan Pemuda Partai Golkar (BPPG). Mereka mendesak segera digelar munaslub untuk mengganti ketua umum.
Mereka mengajukan nama Ketua DPR RI Bambang Soesatyo sebagai ketua umum selanjutnya sebagai respons atas pencapaian Pemilu 2019 yang merupakan titik terendah bagi Golkar.
"Kita mendorong musyawarah nasional dipercepat. Ini karena kita bersepakat bahwa sebenarnya Golkar ini dalam kondisi kritis. Jadi, ini adalah titik terendah dari pemilu-pemilu sebelumnya bahwa sekarang Golkar dari dua besar turun jadi tiga besar," kata inisiator BPPG, Abdul Aziz, Minggu (16/6/2019) seperti dikutip dari Detikcom.
Kondisi ini, kata Aziz, diperkuat dengan penurunan signifikan dari suara Partai Golkar yang kehilangan lebih dari 1,2 juta suara dan mengakibatkan Golkar kehilangan enam kursi di DPR RI.
Oleh karena itu, BPPG mendesak DPP untuk melaksanakan Munas segera di Juli atau Agustus untuk mengevaluasi kondisi partai saat ini.
"Harapan kita ini, sekitar Juli-Agustus," ucap Aziz.