RAKYATKU.COM - Nabi Muhammad saw mengajarkan kepada umatnya kedudukan manusia dihadapan Allah swt adalah sama atau setara.
Jadi pembeda hanyalah ketakwaannya. Begitu juga orang yang dekat dengan Rasulullah pada hari kiamat bukan karena kekayaannya atau jabatannya, apalagi karena nasabnya tetapi karena paling banyak membaca selawat kepadanya, di manapun, kapan pun ia berada.
Itu sebagai bukti kecintaan kepada nabinya dan juga mengikuti perintah tuhannya yang menganjurkan untuk memperbanyak berselawat kepada nabi.
Dalam sebuah hadits dijelaskan yang artihya: “Diriwayatkan dari ibnu Mas’ud ra bahwasanya Rasulullah bersabda: ”Orang yang paling utama bersamaku pada hari kiamat adalah yang paling banyak bershalawat kepadaku.” (HR. Tirmidzi).
Menurut imam al-Munawi dalam Faidhul Qadir menjelaskan orang yang paling dekat dengan mabi dan yang paling berhak mendapatkan syafaatnya adalah orang yang paling banyak berselawat kepadanya saat di dunia karena orang yang memperbanyak membaca selawat kepada nabi menunjukkan bahwa dirinya sangat tulus mencintainya.
Sedangkan menurut imam Shan’ani dalam Subulus Salam menjelaskan bahwa hadis ini berisi anjuran untuk memperbanyak membaca selawat kepada nabi, terutama pada hari Jumat sebagai hari yang paling baik, selawat yang dibaca oleh seorang hamba akan diperlihatkan kepada Nabi Muhammad saw.
Maka dari itu, tak pantas mengaku umat Nabi Muhammad saw bila seseorang tak suka membaca selawat kepadanya, karena itu kunci keberuntungan dan terkabulnya doa bahkan salat lima waktu bila tak dibacakan selawat dalam tahiat maka salatnya tidak sah.
Sumber: Islami.co
