Minggu, 09 Juni 2019 22:02

Sempat Kirim Teks Kondisi 'Mati Rasa', Pasangan Ini Meninggal Misterius

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Sempat Kirim Teks Kondisi 'Mati Rasa', Pasangan Ini Meninggal Misterius

Seorang wanita yang meninggal secara misterius di Fiji  bersama dengan pasangannya mengirim serangkaian pesan teks kepada ibunya di mana dia mengungkapkan tangannya sudah "mati rasa" dan bahwa dia per

RAKYATKU.COM - Seorang wanita yang meninggal secara misterius di Fiji  bersama dengan pasangannya mengirim serangkaian pesan teks kepada ibunya di mana dia mengungkapkan tangannya sudah "mati rasa" dan bahwa dia pergi ke dokter.

Michelle dan David Paul meninggal dua hari terpisah setelah tiba untuk liburan "mimpi" ke negara Pasifik Selatan pada 22 Mei dan menjadi sakit segera setelah itu, dikutip dari Independent, Minggu (9/6/2019).

Kementerian kesehatan Fiji telah bekerja dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS dan Organisasi Kesehatan Dunia untuk menyelidiki apa yang bisa menyebabkan pasangan yang tampaknya sehat menjadi sakit parah.

Pesan teks dikirim ke ibu Ms Paul di Amerika Serikat dan diperoleh oleh dokumen ABC News bagaimana kondisi pasangan memburuk.

"Kami berdua akan pergi ke dokter sekarang," kata pria berusia 35 tahun itu kepada orangtuanya, yang tinggal di Nevada, segera setelah ia dan suaminya tiba di Fiji. 

Kami sudah muntah selama delapan jam. Dave mengalami diare. Tanganku mati rasa. Kami akan mengirim pesan jika memungkinkan, ”tulisnya.

Kemudian pada hari itu, dia mengirim sms kepada ibunya untuk memperbarui kondisinya.

"Kami baru saja kembali dari klinik," katanya. "Mereka memberi kami cairan dan tetes anti-mual. ??Mereka memberi kami paket elektrolit dan pil anti-mual. ??Kami masih belum merasakan 100 persen. Akan beristirahat di kamar kami," katanya.

Ibu Michelle, Juliet Calanog, menjawab: "Hati-hati ... Minum banyak cairan, air botolan. Anda perlu istirahat."

Paul meninggal pada 25 Mei dan suaminya yang berusia 37 tahun meninggal dua hari kemudian. Kementerian kesehatan Fiji mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penyelidikan tentang penyebab kematian sedang berlangsung.

"Influenza telah dikesampingkan, dan pada tahap ini, kami tidak percaya ada risiko bagi publik," kata pernyataan itu.