RAKYATKU. COM, MAKASSAR - Syahrul Yasin Limpo (SYL) gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019. Suara SYL yang bertarung di Dapil Sulsel II, kalah banyak dari suara istri Bupati Barru, Hasnah Syam.
Lalu apa agenda politik SYL selanjutnya?
Direktur Nurani Strategic, Nurmal Idrus menyebut SYL akan tetap eksis di dunia politik. Karena kapasitasnya, juga karena mantan Gubernur Sulsel dua periode itu, kini punya jabatan strategis di DPP Nasdem.
"Kapasitas personal SYL itu sangat tinggi. Dia tak diragukan lagi dalam mengorganisir, memimpin dan mengendalikan sebuah organisasi," kata Nurmal kepada Rakyatku.com.
Makanya, Nurmal memperkirakan, Nasdem dan Surya Paloh tak akan menyia-nyiakan kemampuan itu. SYL kata dia, akan tetap"terpakai" meski kalah di Pemilu 2019.
Nurmal lalu mengurai beberapa pilihab politik menurut yang bisa saja dijalani SYL. Meskipun hanya bisa menerka-nerka karena langkah politik SYL agak sulit ditebak, seperti ketika ia tiba tiba memutuskan pindah ke Nasdem.
"Tapi, menurut saya, pilihan untuk tetap bermain di level nasional adalah pilihan paling mungkin," jelasnya.
Pertama, SYL akan diserahi tugas sebagai pengurus harian di DPP Nasdem dengan tanpa jabatan publik. Sehingga kata Nurmal, SYL akan banyak disibuki tugas partai secara nasional.
"Kedua, SYL bisa berkiprah lebih tinggi lagi di level pejabat publik, dengan meningkatkan perannya selama ini di staf kepresidenan. Dengan menjadi salah satu juru bicara kepresidenan atau salah satu jabatan deputi di Staf Kepresidenan," urainya.
Ketiga, jika memungkinkan, SYL bisa bertukar posisi dengan Rusdi Masse yang kini sudah menembus kancah nasional. RMS akan fokus di DPP Nasdem dan Senayan, sementara SYL akan ditempatkan sebagai Ketua Nasdem Sulsel.
"Hitungan ini menurut saya akan lebih baik bagi Nasdem untuk mempertahankan prestasi bagi RMS di Sulsel pada Pemilu 2019 ini," pungkasnya.
