Sabtu, 01 Juni 2019 14:30

Apakah Twitter Membuat Anda Bodoh? Penelitian ini Temukan Jawabannya

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Reuters
Reuters

Peneliti menemukan bahwa penggunaan Twitter di kalangan siswa berkorelasi dengan penurunan hasil tes sekitar 25 hingga 40 persen.

RAKYATKU.COM - Tahun lalu CEO Twitter Jack Dorsey mengatakan bahwa perusahaannya adalah tempat yang baik untuk debat, percakapan, dan menumpahkan pemikiran kritis.

Tetapi sebuah penelitian baru menemukan bahwa platform ini bukanlah tempat terbaik untuk diskusi.

Penelitian ini dilakukan oleh peneliti di Universitas Katolik Hati Kudus di Milan, Italia. Mereka menemukan bahwa penggunaan Twitter di kalangan siswa berkorelasi dengan penurunan hasil tes sekitar 25 hingga 40 persen.

Para ahli mengatakan bahwa penurunan itu paling terlihat di kalangan siswa berprestasi, dan bahwa penggunaan situs jejaring sosial telah mengganggu kinerja mereka.

Dalam risetnya, para peneliti mempelajari kinerja sekitar 1.500 siswa yang menghadiri 70 sekolah menengah Italia, selama tahun akademik 2016 hingga 2018.

Mereka diberi sebuah novel yang ditulis pada tahun 1904 oleh peraih Nobel Italia, Luigi Pirandello untuk dipelajari.

Setengah dari siswa didorong untuk membahas dan menganalisis teks di Twitter. Dalam hal ini dosen menambahkan tanggapan mereka sendiri untuk menghidupkan debat.

Sementara itu, 50 persen peserta lainnya diperintahkan menggunakan lebih banyak seminar berbasis kelas.

Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang menggunakan Twitter mengalami penurunan kinerja ketika tiba saatnya untuk tes. 

"Ini sangat merugikan," kata profesor kebijakan ekonomi universitas Gian Paolo Barbetta, dalam sebuah wawancara dengan The Washington Post .

"Saya tidak bisa mengatakan apakah ada sesuatu yang berubah dalam pikiran, tetapi saya dapat mengatakan bahwa sesuatu pasti berubah dalam perilaku dan kinerja."

Saat ini, Twitter sudah digunakan oleh ratusan sekolah Italia. Lembaga-lembaga ini telah menciptakan sebuah forum yang dijuluki TwLetteratura, untuk diskusi tentang karya sastra hebat.   

Temuan lengkap penelitian ini diterbitkan dalam makalah yang dikeluarkan oleh universitas, dan belum ditinjau oleh sejawat.