Jumat, 31 Mei 2019 14:26

Nama Masjid di Abu Dhabi Diganti Jadi Maria Bunda Yesus

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Masjid Shaikh Mohammed Bin Zayed di distrik Al Mushrif yang berganti menjadi "Mariam, Umm Eisa". (Foto: Google Map)
Masjid Shaikh Mohammed Bin Zayed di distrik Al Mushrif yang berganti menjadi "Mariam, Umm Eisa". (Foto: Google Map)

Salah satu masjid yang paling digemari adalah Masjid Shaikh Mohammed Bin Zayed di distrik Al Mushrif.

RAKYATKU.COM - Ibu kota Uni Emirat Arab, Abu Dhabi, terkenal punya bangunan masjid yang berarsitektur indah. Salah satu masjid yang paling digemari adalah Masjid Shaikh Mohammed Bin Zayed di distrik Al Mushrif.

Dikutip dari laman Gulf News, baru-baru ini nama masjid itu diganti menjadi "Mariam, Umm Eisa" atau "Maria, Bunda Yesus" jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Penggantian nama masjid menjadi Masjid Maria Bunda Yesus juga bukan tanpa alasan.

Itu merupakan perintah dari Putra Mahkota Abu Dhabi, Shaikh Mohammad Bin Zayed Al Nahyan dalam rangka "mengonsolidasi ikatan kemanusian antara penganut agama yang berbeda".

Abu Dhabi diketahui sudah melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan toleransi serta mempromosikan toleransi antar umat beragama.

Hal ini dibenarkan Menteri Negara untuk Toleransi yang menyatakan bila usulan penggantian nama masjid tersebut adalah "hal bijak yang dapat memberikan contoh dan menggambarkan keindahan toleransi di Uni Emirat Arab".

Usaha Putra Mahkota Abu Dhabi dalam mempererat hubungan antara umat beragama, serta menjaga toleransi ini pun telah menuai banyak pujian.

Salah satu pujian itu datang dari Gereja St Andrew yang terletak di dekat masjid Mariam Umm Eisa.

"Kami senang dapat merayakan hal yang serupa di antara perbedaan keyakinan kami," ujar perwakilan gereja tersebut.

"Maria, sebagai ibunda Yesus, adalah figur spesial dalam komunitas kami. Dia adalah wanita yang menggambarkan kepatuhan terhadap Tuhan."

Sebelumnya, sebuah gereja di Abu Dhabi dikabarkan sempat membuka dan menggelar karpet di dalam gereja mereka agar pekerja Muslim di sekitar mereka dapat melaksanakan ibadah salat Magrib.