RAKYATKU.COM - Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Bosowa (Unibos) menggelar Seminar Psikologi Kesehatan, di Hotel Celebes Indah, Minggu (26/5/2019).
Kegiatan yang diusung dengan tema “Pelaku dan Korban: Justice for Them” ini diisi oleh beberapa pemateri. Termasuk Titin Florentina M.Psi, Psikolog, Sitti Annisa M. Harusi M.Psi.
Titin Florentina menjelaskan, kegiatan ini tidak hanya untuk saling mengedukasi terkait bagaimana seseorang memandang perundungan (bully) dari sisi pelaku dan juga korban.
“Disini kita juga ingin membuka wawasan terkait penyebab serta dampak dari perundungan, terkait apa itu bullying, unsur penyebab, konflik yang berbeda, komponen pendukung bullying, pencegahan bullying dan karakteristik pelaku bullying," kata Titin Florentina.
Ia menambahkan, salah satu unsur penyebab bully terjadi karena adanya ketidakseimbangan kekuatan. Seperti misalnya pelaku bullying dapat saja berasal dari orang yang lebih tua, lebih mahir secara verbal, lebih tinggi dalam status sosial dan memang memiliki niat untuk mencederai secara emosional atau menimbulkan luka fisik.
"Bullying ini dilakukan dengan berbagai macam cara. Biasanya mereka memberi ancaman agresi lebih lanjut dan peristiwa tersebut diulang pelaku hingga berkali-kali. Selain itu juga dilakukan dengan teror dengan maksud untuk mengintimidasi," jelasnya.
Sementara itu, Sitti Annisa M. Harusi memaparkan beberapa faktor penyebab anak dapat menjadi pelaku bullying.
Faktor tersebut kata dia, yakni dukungan temperamen yang masih tidak terkendali, pola asuh sejak kecil, lingkungan anak yang mempengaruhi untuk melakukan bully, adanya ketakutan untuk menjadi bahan tertawaan. Selain itu, bullying juga biasanya ditunjukan dengan perilaku agresif pelaku.
“Kita harus be aware. Jangan membiarkan diri kita hanya melihat perilaku ini merebak. Tetapi haris take an action. Sebagai orang dewasa kita perlu memberi contoh yang baik bagi anak-anak melalaui perilaku langsung atau di media sosial dengan tidak melakukan bully meski melalu dunia cyber," ungkapnya.