RAKYATKU.COM - Debut pemain asal Indonesia, Andri Syahputra di Piala Dunia U-20 bersama Timnas Qatar kurang menggembirakan. Dia dan kawan-kawan harus takluk 0-4 atas Nigeria Sabtu dini hari (25/5/2019).
Pertandingan perdana penyisihan Grup D itu berlangsung di Stadion Miejski, Tychy, Polandia. Andri menjadi pilar di lini tengah dalam pertandingan itu. Ia pun tampil penuh selama 90 menit.
Nigeria sukses mencetak empat gol melalui aksi Maxwell Effiom (12'), Henry Offia (24'), Tom Dele-Bashiru (68'), dan Olasunkanmi Aliyu (74').
Pada babak penyisihan grup, Qatar harus bersaing dengan tim-tim kuat. Selain Nigeria, ada Ukraina dan Amerika Serikat.
Pada laga lain di Piala Dunia U-20 2019, Selandia Baru menang 5-0 atas Honduras di Grup C, tim tuan rumah, Polandia (Grup A) kalah dari Kolombia, dan Jepang di Grup B meraih hasil 1-1 kontra Ekuador.
.jpg)
Ayah Andri, Agus Sudarmanto mengatakan, pelatih Qatar, Bruno Pinheiro sudah lama menyiapkan Andri untuk bermain di skuad Piala Dunia U-20.
"Memang dia sudah dipanggil dari Piala Asia di Jakarta kemarin," papar dia.
Andri Syahputra adalah bocah kelahiran Aceh. Dua tahun lalu, dia menjadi sorotan pecinta sepak bola Indonesia saat menolak panggilan PSSI untuk mengikuti seleksi jelang Piala AFF. Saat itu, Andri, yang tinggal di Qatar, menolak pulang ke Tanah Air.
Penolakan itu membuat Andri dicap pengkhianat. Tapi tak sedikit yang membela keputusan pemain 19 tahun itu, dengan membandingkan prestasi Timnas Indonesia yang faktanya stagnan di level internasional cukup lama.
Belakangan, Andri mendapat kewarganegaraan Qatar dan akhirnya bergabung dengan Timnas Qatar. Kini, pemain kelahiran Lhokseumawe, Aceh, 29 Juni 1999 itu benar-benar dipanggil Al Annabi (The Maroon, julukan timnas Qatar) untuk berlaga di Piala Dunia U-20 di Polandia.
Foxsport Asia, media asal Australia, menyoroti Andri sebagai salah satu pemain yang layak ditunggu penampilannya. Foxsports menyandingkan Andri Syahputra dengan Timothy Weah, anak legenda AC Milan George Weah yang membela Amerika Serikat, Firas Al-Buraikan (Arab Saudi), Lee Kang-in (Republik Korea), Cucho Hernandez (Kolombia), Sarpreet Singh (Selandia Baru), Shunki Higashi (Jepang), dan Florentino Luis (Portugal).
