Kamis, 23 Mei 2019 11:34

Setelah Huawei, AS Akan Blacklist Perusahaan CCTV China Hikvision

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Hikvision
Hikvision

Pemerintahan Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan larangan ekspor untuk Hikvision China, salah satu perusahaan CCTV terbesar di dunia.

RAKYATKU.COM - Pemerintahan Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan larangan ekspor AS untuk Hikvision China, salah satu perusahaan CCTV terbesar di dunia.

Menurut New York Times, Departemen Perdagangan AS mungkin akan meminta perusahaan-perusahaan AS untuk memperoleh persetujuan pemerintah untuk menjual komponen ke Hikvision.

Dengan demikian, langkah itu akan membatasi kemampuan Hikvision untuk memperoleh teknologi utama untuk bisnisnya.

Menanggapi laporan New York Times, Hikvision memposting pernyataan di Baidu, yang mengatakan bahwa mereka mengharapkan diperlakukan dengan adil karena tidak melanggar salah satu peraturan yang dikenakan pada perusahaan komersial.

Hikvision juga mengatakan kepada media lokal China bahwa larangan AS tidak akan berdampak besar pada bisnisnya karena perusahaan membeli peralatan tidak hanya dari AS, tetapi juga dari Asia Tenggara dan negara-negara lain.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Lu Kang, menanggapi larangan Hikvision dengan mengatakan bahwa "Tiongkok menentang penyalahgunaan kekuasaan negara oleh AS dan langkah-langkahnya untuk mendiskreditkan dan menekan praktik perusahaan-perusahaan China.

Hikvision yang berbasis di Hangzhou adalah pembuat CCTV terbesar di dunia antara 2011 hingga 2017. Menurut penelitian oleh IHS Markit yang diterbitkan pada Juli 2018, perusahaan ini memiliki 38% pangsa pasar secara global pada 2017.

Larangan ekspor Hikvision akan sama dengan yang diterapkan pada Huawei, yang telah dimasukkan dalam daftar hitam 'Entitas' oleh AS.