Rabu, 22 Mei 2019 19:39

Akses Media Sosial Dibatasi, BPN Sebut Pemerintah Panik

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
 Andre Rosiade. Ist
Andre Rosiade. Ist

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menanggapi sikap pemerintah yang memblokir sejumlah media sosial.

RAKYATKU.COM - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menanggapi sikap pemerintah yang memblokir sejumlah media sosial.

Juru bicara BPN Andre Rosiade menyebut kebijakan itu tak masuk akal dan bertentangan dengan demokrasi. Padahal, kebebasan berpendapat termasuk di media sosial adalah bagian dari demokrasi.

"Kemarin ada pernyataan pemerintah akan mengawasi ucapan para tokoh politik, sekarang akses media sosial dibatasi. Menurut saya ini pemerintah panik dan ketakutan hingga demokrasi saja diatur seenak mereka, rezim ini takut dengan demokrasi," kata Andre, Rabu (22/5/2019). 

Andre menuding kepanikan dengan cara memblokir akses sejumlah media sosial yang dilakukan oleh pemerintah sama saja menunjukkan kebobrokan sistem pemerintahan yang dijalankan selama ini.

"Ya mereka panik makanya membatasi aktivitas rakyat. Ingat rakyat tidak bodoh. Merasakan kesenjangan ekonomi, hukum yang tidak adil dan itu semua rakyat lihat," ungkap Andre dikutip CNNIndonesia.

Setelah kerusuhan yang terjadi Rabu (22/5/2019) dini hari di sejumlah titik Jakarta, pemerintah melakukan pembatasan fitur media sosial dan pesan instan untuk sementara waktu. 

Bentrok aparat dan massa sampai saat ini masih terjadi di sejumlah titik. Salah satunya di Jalan Brigjen Katamso, Slipi, Jakarta Pusat.