Selasa, 21 Mei 2019 04:30

Cara Rasulullah Menggapai Lailatulkadar

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Sudah separuh Ramadan. Itu artinya sebentar lagi bulan Ramadan akan meninggalkan kita. Belum tentu di tahun berikutnya, kita mendapati kesempatan yang sama. 

RAKYATKU.COM - Sudah separuh Ramadan. Itu artinya sebentar lagi bulan Ramadan akan meninggalkan kita. Belum tentu di tahun berikutnya, kita mendapati kesempatan yang sama. 

Karenanya, gunakanlah sisa waktu Ramadhan ini dengan sebaik mungkin. Perbanyaklah ibadah dan amal saleh.

Menjelang akhir Ramadan, Rasulullah saw biasanya lebih fokus beribadah, terutama sepuluh malam terakhir. Hal ini sebagaimana yang disebutkan 'Aisyah radhiyallahu 'anha yang artinya:

“Nabi Muhammad saw ketika memasuki sepuluh malam terakhir bulan Ramadan memilih fokus beribadah, mengisi malamnya dengan dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut beribadah,” (HR Al-Bukhari).

Berdasarkan hadis ini, dapat disimpulkan sepuluh malam terakhir Ramadan merupakan waktu yang terbaik untuk beribadah. 

Sebagian ulama mengatakan, Rasulullah saw meningkatkan kesungguhannya beribadah pada sepuluh malam terakhir dibandingkan malam sebelumnya.

Menurut Ibnu Bathal, hadis ini menginformasikan kepada kita bahwa malam lailatulkadar terdapat pada sepuluh malam terkahir Ramadan. 

Karenanya, Rasulullah saw lebih fokus beribadah pada malam tersebut dan menganjurkan umatnya untuk melanggengkan ibadah di malam sepuluh terakhir.

Karena kita tidak tahu secara pasti kapan terjadinya malam lailatulkadar, usahakan setiap malam di sepuluh terakhir diisi dengan memperbanyak ibadah. 

Usahakan tidak ada satu malam pun yang tidak dihiasi dengan ibadah, supaya malam lailatul qadar tidak terlewatkan. Semoga kita diberi kesempatan untuk bertemu dengan malam terbaik itu. 

Wallahualam

Sumber: Islami.co