RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Seorang remaja berinisial SS (16), warga Perkampungan Hollywood Jalan Nuri Baru, Kecamatan Mariso, Kota Makassar, diduga menjadi korban salah tembak oleh oknum polisi yang berniat membubarkan balap liar di Jalan Cenderawasih beberapa waktu lalu.
Pelajar yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) ini sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara selama empat hari karena mengalami luka tembak di bagian kepala . Namun pada Kamis (17/5/2019) kemarin, SS menghembuskan nafas terakhirnya.
Kakak kandung korban, Muhammad Amirullah (20) yang berada di lokasi saat adiknya tertembak mengatakan, penembakan itu terjadi pada subuh sahri. Ia berboncengan tiga bersama adiknya dan temannya Fadli (21), posisi korban berada di tengah, dan tidak menggunakan helm.
Katanya, saat polisi membubarkan balap liar, Amirullah bersama adiknya tersebut kebetulan lewat di Jalan Cenderawasih. Karena takut apalagi ia bergoncengan tiga, Ia kemudian berusaha gas motornya untuk menghindari polisi.
"Saya lihat ada konvoi sepeda motor yang dibubarkan oknum polisi. Jadi kami terkejut, jadi saya putar balik motor, untuk pulang kembali ke rumah," katanya, Jumat (17/5/2019).
Namun, polisi yang melihat mereka kemudian mengejar. Tidak lama berada di belakang mereka, terdengar suara letusan tembakan. Tiba-tiba kepala SS pun mengeluarkan darah.
"Teman yang paling belakang duduknya kode saya, ada di belakang itu polisi, jadi na bilang balapki, tidak lama terdengar suara letusan. Langsung ka na kode teman ku bilang kena tembakan adikmu," jelasnya.
Seketika Amirullah menancap gas motornya menuju rumah tantenya di Jalan Nuri Baru Perkampungan Holywood, Makassar, untuk memberitahukan kejadian yang dialami adiknya.
"Jadi saya bawa ke rumah tante di Kampung Hollywood itu, sudah terang itu hari. Jadi keluar semua tetangga na bilang cepatmi bawa ke Bhayangkara, jadi saya bawami adikku pake motor awalnya, tapi saya pikir pasti masih ada polisi di sekitar Cenderawasih jadi saya ambil Petepete di sekitar Jembatan Merah," tutupnya.